Suara.com - Amerika Serikat tengah menghadapi pemilu bersejarah yang mengundang antusiasme besar dari masyarakat. Pemilu kali ini menjadi sorotan karena dua kandidat yang bersaing memiliki visi dan latar belakang yang sangat berbeda.
Donald Trump berpotensi kembali ke Gedung Putih, sementara Kamala Harris, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, memiliki kesempatan untuk mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang memimpin AS.
Dalam hitung cepat yang tengah berlangsung, beberapa negara bagian sudah memiliki hasil sementara. Harris diproyeksikan memenangkan negara bagian Demokrat seperti New York dan Massachusetts, sementara Trump tampak kuat di negara bagian selatan seperti Florida dan Texas, dua negara bagian penting yang biasanya menjadi penentu dalam pemilu.
Sejauh ini, Harris diperkirakan memiliki 81 suara Electoral College, sementara Trump mengumpulkan 185 suara Electoral College. Untuk memenangkan kursi kepresidenan, mereka membutuhkan 270 suara.
Pemilu kali ini tidak hanya memilih presiden, tetapi juga akan menentukan mayoritas di Kongres, di mana seluruh kursi DPR dan sepertiga kursi Senat juga dipertaruhkan. Sebagai contoh, di West Virginia, kubu Republik berhasil merebut kursi Senat yang sebelumnya dipegang oleh Joe Manchin, seorang independen yang sebelumnya merupakan anggota Partai Demokrat.
Selain proses penghitungan suara, beberapa kendala juga muncul. FBI melaporkan adanya ancaman bom yang tersebar di beberapa negara bagian, menyebabkan beberapa TPS memperpanjang jam operasional mereka. Beberapa ancaman tersebut diketahui berasal dari domain email Rusia, meskipun Kedutaan Rusia menyebut tuduhan ini sebagai fitnah yang tidak berdasar.
Di tengah persaingan ketat ini, Trump terlihat optimis setelah memberikan suaranya di Palm Beach, Florida. Mengenakan topi merah bertuliskan "Make America Great Again", ia menyatakan keyakinannya akan dukungan kuat dari pemilih Republik.
"Saya mendengar kabar baik. Sepertinya Republik telah menunjukkan kekuatan besar," ungkapnya dengan penuh percaya diri.
Sementara itu, Harris tidak tinggal diam. Ia menggalang dukungan melalui wawancara radio di negara-negara bagian kunci seperti Pennsylvania, Georgia, dan North Carolina. Tindakan ini menunjukkan strategi Demokrat untuk tetap fokus di medan tempur pemilu yang sangat kompetitif.
Baca Juga: Trump Unggul di 5 Negara Bagian Kunci, Perebutan Gedung Putih Memanas!
Saat ini, hasil di tujuh negara bagian krusial seperti Arizona, Georgia, dan Pennsylvania masih terlalu ketat untuk dipastikan, dan hasil akhir mungkin tidak akan diketahui hingga beberapa hari ke depan, mengingat tingginya jumlah suara yang diberikan melalui pos. Pemilu ini kemungkinan besar akan diputuskan oleh selisih ribuan suara di beberapa negara bagian penting, menambah ketegangan dalam kontestasi kali ini.
Pemilu 2024 ini menjadi penanda baru dalam sejarah politik AS. Terlepas dari siapa yang akan menang, pemilu kali ini memperlihatkan polarisasi yang kuat di kalangan masyarakat Amerika, sekaligus menegaskan pentingnya peran warga dalam menentukan arah negara adidaya ini.
Berita Terkait
-
Trump Unggul di 5 Negara Bagian Kunci, Perebutan Gedung Putih Memanas!
-
Update Terkini Hitung Cepat: Trump dan Harris Saling Kejar Suara Elektoral!
-
Yakin Menang, Trump Juga Siap Akui Kalah: Jika Pemilihan Adil
-
Kamala Haris Serukan Warga AS Keluar Rumah dan Memilih di Hari H Pemilu: Kita Harus Menyelesaikannya
-
"Siapapun yang Menang, Hentikan Perang!" Warga Palestina di Gaza Bersuara di Pilpres AS
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker