Suara.com - Pengaruh Joko Widodo atau Jokowi pada Pilkada Jawa Tengah (Pilkada Jateng) ternyata masih cukup kuat. Sinyal dukungan dari Presiden ke-7 RI tersebut ke pasangan calon tertentu, bisa menjadi bahan pertimbangan pemilih untuk menentukan pilihan.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters masih tinggi di angka 43,1 persen.
Hingga kini mereka belum menentukan pilihan, salah satunya karena belum terlalu mengenal pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jawa Tengah. Faktor Jokowi dinilai bisa mempengaruhi pilihan mereka dalam menentukan dukungan.
Diketahui ada dua pasangan calon yang berlaga di Pillada Jawa Tengah, yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang didukung Koalisi Indonedia Maju (KIM), kemudian pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi yang didukung PDIP. Belakangan, Lutfhi dan Yasin terrekam dalam foto bertemu Jokowi.
Pertemuan itu disinyalir sebagai upaya Luthfi mendapatkan dukungan dari mantan presiden.
Pengamat psikologi politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) Moh Abdul Hakim menilai pertemuan dengan Jokowi menjadi langkah realistis Luthfi menggaet dukungan rakyat Jawa Tengah.
Menurutnya, Andika tentu bisa saja melalukan cara serupa, yakni melakukan pertemuan dengan mantan kepala negara sekaligus mantan wali kota Solo tersebut. Pertemuan tersebut bukan hal mustahil dilakukan, mengingat Jenderal TNI (Purn) itu pernah menjabat sebagai Panglima TNI di pemerintahan Jokowi.
Menurut Hakim, Andika akan mendapatkan keuntungan bila berhasil sowan ke Jokowi.
"Kalau Andika menemui Pak Jokowi tentu akan menguntungkan dia," kata Hakim kepada Suara.com, Rabu (6/11/2024)
Meski bukan hal mustahil, Hakim menekankan ada kendala tersendiri untuk merealisasikan pertemuan Andika dengan Jokowi.
Rencana pertemuan tersebut akan terbentur dengan hubungan antara PDIP dan Jokowi.
"Sampai hari ini masih ada jurang polemik antara PDIP dan Pak Jokowi," katw Hakim.
Bukan saja kendala dari sisi Andika, melainkan dari sisi Jokowi juga ada hanbatan. Menurut Hakim, Jokowi yang sejak awal memberikam sinyal dukungan untuk Luthfi, tidak akan begitu saja bertemu Andika.
"Pertemuan Pak Jokowi dengan Andika akan memicu polemik serius dengan Luthfi yanf sudah mendapatkan endorsement sejak awal," kata Hakim.
Langkah Realistis Ahmad Luthfi
Bahkan, ia mengemukakan pengaruh Jokowi di Pilkada Jawa Tengah masih cukup kuat lantaran tingkat keterkenalan dua calon gubernur yang kini bertanding masih terbilang rendah.
Kendati karier Luthfi dan Andika moncer di kepolisian dan TNI, keduanya belum cukup dikenal masyarakat Jawa Tengah.
"Saya coba jelaskan dari konteksya ya. Sebenarnya kedua sosok cagub di Jateng ini belum terlalu berakar di masyarakat Jateng. Pak Luthfi sudah bertugas dan berkarier di Jateng lebih dari 14 tahun tapi belum dikenal dekat oleh masyarakat," kata Hakim kepada Suara.com, Rabu (6/11/2024).
Rendahnga tingkat keterkenalan mereka di Jawa Tengah berinbas terhadap elektabilitas kedua pasangan calon yang masih rendah. Diketahui berdasarkan survei Litbang Kompas elektabikitas Andika dan Hendi unggul tipis dengan 28,8 persen. Sedangkan Luthfi dan Taj Yasin 28,1 persen.
"Hal ini menyebabkan elektabilitas Andika dan Luthfi ini tidak stabil. Contohnya sebelum pencalonan resmi, awalnya suara Luthfi tinggi tapi bergitu ada nama Kaesang, elektabilitasnya goyang," kata Hakim.
Sementara di luar dari elektabilitas, hasil survei Litbang Kompas pada 15-20 Oktober 2024 menunjukkan angka responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters masih tinggi sebesar 43,1 persen.
Menurut Hakim, banyak undecided voters yang nantinya akan menentukan pilihan berdasarkan sosok Jokowi. Mereka akan mememilih calon yang mendapatkan endorse dari mantan wali kota Solo tersebut.
"Terbukti lagi di survei Litbang Kompas kemarin, 43 persen pemilih belum menentukan pilihannya alias ragu. Di sisi lain kelompok undecided voters ini mengaku sinyal-sinyal dari Pak Jokowi menjadi pertimbangan penting pilihan mereka di Pilkada Jateng," kata Hakim.
"Jadi ya, pertemuan Luthfi ke Pak Jokowi bisa dibaca sebagai tindakan realistis melihat elektabilitasnya yang belum solid dan masih berpengaruhnya endorsement dari Pak Jokowi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Nama Puteri Komarudin Hingga Raffi Ahmad Mencuat Isi Kursi Menpora, Ini Jawaban Bahlil
-
Sri Mulyani Nangis saat Pamit, Warganet: Enggak Perlu Kasihan, Dosanya Banyak!
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
-
RUU Perampasan Aset Jadi Inisiatif DPR, Menkum: Hasil Konsensus Prabowo dan Ketum Parpol
-
KPK Sita Lagi Dua Mobil Mewah Terkait Noel Ebenezer, Sempat Dipindahkan Usai OTT
-
Curhat Budi Arie Usai Dicopot Prabowo: Pagi Masih Rapat di DPR, Sore Dapat Kabar Reshuffle
-
Demonstrasi Masih Terjadi, Sjafrie Sjamsoeddin Klaim Situasi Nasional Aman
-
10 Fakta Sadis Bekas Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Korban Dicincang Jadi Ratusan Potong!
-
Nasib Berbalik 180 Derajat: Dulu Dimusuhi, Kini Sri Mulyani Dibanjiri Simpati Karena Dicopot
-
Pamer Besuk Delpedro Marhaen, Menko Yusril Malah Ditantang Tahan Silfester Matutina: Lembek!