Suara.com - Pemerintah Iran menganggap hasil Pilpres AS 2024 tidak akan mempengaruhi kondisi negara Republik Islam tersebut.
Bahkan, Iran juga mengganggap remeh hasil pemilihan presiden Amerika Serikat yang saat ini dimenangkan oleh Partai Republik, Donald Trump.
Kepada wartawan di Teheran, juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani mengatakan bahwa "kebijakan umum" Iran tidak berubah.
Calon presiden dari partai Republik, Donald Trump, mengeklaim kemenangan setelah dirinya diproyeksikan telah mengalahkan calon dari partai Demokrat, Kamala Harris.
Namun, Mohajerani mengatakan "tidak penting" bagi Iran soal siapa dari kedua kandidat itu yang memenangi pemilu AS.
Dia menegaskan bahwa kebijakan kedua negara tak akan berubah dan Iran telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi sehingga pemilu AS tidak akan berpengaruh.
"Tidak akan ada perubahan dalam mata pencaharian masyarakat, dan tidak terlalu penting siapa yang menjadi presiden (AS)," kata dia.
Trump, yang sebelumnya menjabat Presiden AS pada 2017-2021, dikenal dengan sikap permusuhannya dengan Iran, terutama setelah pemerintah AS secara sepihak mundur dari perjanjian nuklir 2018.
Pembunuhan komandan tertinggi militer Iran Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020 juga menyeret kedua negara ke ambang konfrontasi militer secara langsung.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington, di tengah konflik Israel di Gaza dan Lebanon, yang bisa menggagalkan upaya menghidupkan kembali perjanjian nuklir.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha