Suara.com - Pasukan Ukraina telah berhasil menangkap lebih dari 700 tentara Rusia dalam serangan mendadak yang dilakukan di wilayah perbatasan Rusia, Kursk, sejak Agustus lalu. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan bahwa salah satu tujuan utama serangan ini adalah untuk menambah jumlah tawanan perang sebagai bagian dari strategi pertukaran tahanan antara kedua negara.
Komandan Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrsky, dalam unggahan media sosialnya menyebutkan bahwa hingga saat ini, pasukannya telah menangkap total 717 tentara Rusia.
Meskipun perang telah berlangsung hampir tiga tahun sejak Februari 2022, baik Rusia maupun Ukraina tetap melakukan koordinasi dalam pertukaran tahanan perang. Puluhan pertukaran telah terjadi sejak Kremlin pertama kali mengirim pasukan ke Ukraina.
Pejabat militer Rusia dan beberapa blogger pro-Moskow mengklaim bahwa pasukan Rusia tengah berupaya mendorong pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk. Di sisi lain, Kyiv mengungkapkan bahwa pekan ini pasukannya bertempur melawan pasukan Korea Utara di Kursk, sebagai tanggapan atas kabar ribuan tentara Pyongyang yang dikirim untuk memperkuat upaya perang Kremlin.
Selain itu, pasukan Ukraina dilaporkan mulai menargetkan tentara Korea Utara yang ditempatkan di wilayah Rusia. Serangan pertama terhadap pasukan Korea Utara ini terjadi di wilayah Kursk, sebagaimana diungkapkan oleh Andrii Kovalenko, kepala cabang kontra-disinformasi Dewan Keamanan Ukraina, melalui akun Telegramnya. Namun, Kovalenko tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan ini.
Sebelumnya, pengiriman tentara Korea Utara ke Rusia telah menarik perhatian dan kecaman dari Amerika Serikat serta sekutu Barat lainnya. Menurut laporan intelijen Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Ukraina, hingga 12.000 tentara Korea Utara dikirim oleh Pyongyang untuk mendukung Rusia dalam konflik ini, melalui perjanjian antara kedua negara tersebut.
Wilayah Kursk, yang terletak di dekat perbatasan dengan Ukraina, telah menjadi pusat pertempuran intensif. Ukraina telah melakukan serangan di wilayah ini selama tiga bulan terakhir, menjadikannya wilayah Rusia pertama yang diduduki sejak Perang Dunia II. Kondisi ini mempermalukan Kremlin dan menambah tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Meskipun jumlah pasukan Korea Utara yang dikerahkan tergolong besar, kualitas dan pengalaman tempur mereka masih belum diketahui. Beberapa pengamat militer berpendapat bahwa keterlibatan tentara Korea Utara mungkin tidak signifikan dalam mengubah jalannya perang, namun kehadiran mereka menunjukkan semakin kompleksnya konflik yang melibatkan banyak pihak asing.
Di sisi lain, Ukraina mengalami tekanan berat, terutama di wilayah Donetsk, di mana pasukan pertahanannya kewalahan menghadapi intensitas serangan Rusia yang terus meningkat.
Baca Juga: Ukraina Mulai Serang Pasukan Korea Utara di Rusia
Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan di beberapa bagian Donetsk hingga sejauh 9 kilometer dalam beberapa pekan terakhir. Dengan jumlah pasukan yang lebih besar, Rusia berhasil menjaga tekanan konstan terhadap garis pertahanan Ukraina, meskipun mengalami kerugian yang signifikan.
Dalam upaya untuk mengatasi kelemahan di medan perang, Ukraina terus meminta dukungan militer dari negara-negara Barat. Namun, para pejabat Ukraina mengeluhkan lambatnya pengiriman bantuan tersebut.
Pada awal Oktober, Rusia bahkan berhasil merebut kembali Vuhledar, kota yang berada di wilayah strategis di timur Ukraina. Ini membuat Rusia semakin dekat untuk menguasai pusat logistik penting seperti Pokrovsk dan Chasiv Yar.
Berita Terkait
-
Ukraina Mulai Serang Pasukan Korea Utara di Rusia
-
"Malaikat Penjaga Kyiv", Seniman Abadikan Pahlawan Perang Ukraina dalam Mural Menyentuh
-
Tegang! Korea Selatan Panggil Dubes Rusia, Kecam Pengiriman Ribuan Tentara Korea Utara ke Ukraina
-
Aksi Rahasia Pyongyang: Ribuan Tentara Korea Utara Dikirim ke Ukraina, Berkedok Relawan Rusia?
-
Kim Jong Un Kirim Pasukan ke Ukraina, Perkuat Aliansi Militer Kontroversial dengan Putin
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru