Suara.com - Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dan Cek Fakta menilai hoaks mulai menjamur menjelang Pilkada 2024. Pernyataan tersebut didukung dengan berkaca dari Pilpres 2024 pada Februari lalu.
Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, menilai jelang pilkada, mulai ada hoaks mengenai komunis hingga SARA.
“Jika mulai ada hoaks soal komunis, hasutan kebencian berbasis agama, etnis, suku, afiliasi lain, itu tanda pemilu atau pilkada sudah dekat,” kata Septiaji dalam acara Indonesia Fact Cheking Summit (IFCS) 2024 di Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024).
Pasalnya, Mafindo mencatat pada semester I 2024 atau pada saat diselenggarakannya Pilpres 2024, jumlah hoaks mencapai 2.119. Adapun 31,6 persen di antaranya merupakan hoaks terkait pemilu
Menurut Septiaji, jumlah tersebut hampir menyentuh total temuan hoaks sepanjang tahun 2023 yang mencapai 2.330. Dengan begitu, dia menilai saat pesta politik besar, hoaks menjadi alat untuk memengaruhi opini publik.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pada Maret 2024 hoaks yang ditemukan mencapai 394, April 328, Mei 412, dan Juni sebanyak 296 kasus.
Usai Pilpres, Setiadji menjelaskan hal serupa juga akan terjadi pada Pilkada 2024. Dengan banyaknya hoaks yang makin menjamur, dia menyebut hari pemungutan suara makin dekat.
“Seluruh elemen Bangsa Indonesia berharap Pilkada kali ini berlangsung secara transparan, adil, dan dapat dipercaya, juga tanpa hoaks,” ujar Septiadji.
Menurut dia, hoaks yang bermunculan jelang Pilkada 2024 berbeda dengan saat pilpres. Sebab, hoaks yang muncul bersifat lebih lokal serta menyasar calon kepala daerah dan penyelenggara pemilu.
Baca Juga: PDIP Endus Dugaan Jokowi Cawe-cawe di Pilkada 2024 Libatkan Oknum Kapolda
Berita Terkait
-
IFCS 2024: Cek Fakta Siapkan Pemantauan Hari Pemungutan Suara Pilkada
-
BSSN Wanti-wanti Ancaman Bahaya di Pilkada 2024, Serangan Ransomware Mengintai!
-
Cegah Pemilu Curang, Komisi II DPR Dukung Penggunaan Sirekap di Pilkada 2024
-
PDIP Endus Dugaan Jokowi Cawe-cawe di Pilkada 2024 Libatkan Oknum Kapolda
-
Pakar Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat Penegak Hukum Cawe-cawe di Pilkada
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Air Laut Pasang, 16 RT di Jakarta Terendam Banjir Rob
-
Mangkir dari Panggilan, Lisa Mariana Dijemput Paksa Polda Jabar Terkait Kasus Video Syur!
-
Tawa Prabowo dan Ketua MPR Tiongkok Bahas 'Rio', Anak Panda di Taman Safari
-
Bantahan Keras Jimly untuk Luhut: Bandara IMIP Ancam Kedaulatan, Pintu Masuk TKA Ilegal
-
Pakar Ungkap Sebab Cuaca Ekstrem di Sumatera, Apa Itu?
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
Jelang Natal 2025, 2 Ribu Paket Sembako Dibagikan Buat Pasukan Pelangi di Jakarta Barat
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Menteri PPPA: Perempuan Alami Trauma Lebih Berat Usai Banjir Sumatra
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?