Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI fraksi PKB, Abdullah, berharap kepada aparat penegak hukum tak tebang pilih dalam menindak kasus Judi Online atau Judol. Apalagi jika ada indikasi orang dalam bermain dalam kasus tersebut.
"Harusnya (polisi) jangan tebang-tebang pilih ya," kata Abdullah ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Menurutnya, permasalahan judol ini sudah masuk dalam kategori darurat. Terlebih sudah ada kasus pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ditangkap terkait hal itu.
"Karena kalau sudah ada indikasi orang dalam yang bermain, itu kan bagi kita ini sudah darurat, darurat sekali. Karena kalau orang dalam itu kan tau celahnya, tahu pola permainannya, jangan-jangan yang ditangkap kemarin itu hanya sebagian kecil. Hanya sebagian kecil yang bermain ataupun yang sengaja dikorbankan," ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, kebijakan pemerintah soal pemberantasan judol sudah sangat bagus. Hanya saja dinilai akan jadi percuma jika ada oknum tertentu melindungi.
"Sebenarnya political will dari pemerintahan kita sudah bagus ya, perketatanya kemarin kasus para marketing judi online ini kan dulu kan masih gampang lah, link gacor-gacor, sekarang kan pakai kayak (Gunawan) Sadbor kemarin kan enggak secara terbuka marketing-nya, dia cuma disawer sama akun judol, disisipin dikit, sudah sebegitunya sebenarnya pemerintah," katanya.
"Dari sisi regulasi dan sosialisasi terkait literasi digital juga sudah luar biasa, tapi kan lagi-lagi percuma kalau memang literasi digital dan sosialisasi terkait bahaya judi ini lain-lain terus dijalankan, tetapi internal sendiri yang melindunginya," imbuhnya.
Untuk itu, ia mendukung aparat penegak hukum serius dalam memberantas judol.
"Penegakannya harus serius, jangan tebang pilih, jangan tumpul ke atas dan tajam ke bawah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Promosi Judol Artis Mangkrak, Legislator Gerindra Sentil Polri: Jangan Cuma Keras ke Orang Kecil Seperti Sadbor!
-
Terkuak! Aksi 'Gila' Pegawai Komdigi Pembeking Bisnis Judol: Sengaja Kirim Rekening Palsu buat Kelabui PPATK
-
Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
-
Jaksa Kasus Tom Lembong Ngaku Beli Jam Rp4 Juta di Pasar, Youtuber Ini Colek Abdul Qohar: Saya Bayarin Rp20 Juta, Boleh?
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!