Suara.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto bahwa pengendalian penyakit tuberkulosis alias TB bisa menjadi tidak akan mudah.
Perkiraan itu berkaca dari penanganan tuberkulosis yang juga menjadi perhatian global, termasuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
"Hingga kini tuberkulosis (TB) masih jadi masalah kesehatan amat penting dunia. Jumlah kasus baru di dunia lebih dari 10,8 per tahun, dan Indonesia menempati urutan kedua penyumbang kasus TB terbanyak di dunia. Juga, dunia ada satu seperempat juta orang yang meninggal karena TB di tahun 2023," kata prof Tjandra dalam keterangannya kepada Suara.com, Selasa (12/11/2024).
Mengingat Presiden Prabowo memasukan penanganan tuberkulosis sebagai salah satu masalah prioritas, prof Tjandra berharap agar pemerintah lakukan upaya cepat dalam 100 hari pertama kepemimpinan. Salah satu target yang perlu dicapai ialah menemukan dan mengobati 90 persen pasien tuberkulosis.
Selain itu, memberikan terapi pencegahan tuberkulosis pada 90 persen masyarakat yang berisiko terinfeksi. Hal tersebut sama dengan target yang digaungkan oleh WHO kepada seluruh negara.
Di tingkat dunia, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengeluarkan pernyataan bersama dengan “WHO Civil Society Task Force on TB” yang menegaskan kembali empat target yang harus dicapai dunia dalam pengendalian TB pada tahun 2027.
Pertama, dunia harus mampu menemukan dan mengobati 90 persen pasien TB . Kedua, setiap negara harus mampu memberi terapi pencegahan tuberkulosis pada 90 persen orang yang membutuhkannya. Ketiga, 100 persen penggunaan tes cepat untuk diagnosis tuberkulosis. Keempat, tersedianya setidaknya satu vaksin TB dalam lima tahun kedepan.
"Berbagai target di atas jelas membutuhkan kerja amat keras, karena situasi di dunia kini masih cukup jauh dari harapan," kata prof Tjandra.
Tantangan serupa bukan tidak mungkin juga dialami pemerintah Indonesia. Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu menyebutkan bahwa baru 48 persen pasien dunia didiagnosis TB dengan menggunakan tes cepat yang direkomendasikan WHO, padahal targetnya harusnya 100 persen di tahun 2027.
Cakupan pengobatan TB dunia pada 2023 juga baru 75 persen. Dalam waktu tiga tahun harus mencapai 90 persen. Sementara itu, oemberian terapi pencegahan tuberkulosis di dunia untuk kontak yang mungkin tertular di dalam rumah tangga bahkan baru mencapai 21 persen, jauh dari target 90 persen yang harus dicapai pada 2027.
Berita Terkait
-
Wanti-wanti Gibran usai Buka Layanan "Lapor Mas Wapres," Hensat: Jangan Cuma Hype Awal Saja, tapi...
-
Bujuk 25 Perusahaan Kakap jadi Investor, Prabowo Puji-puji AS: Amerika Sangat Terlibat di Perekonomian Indonesia
-
Sebut Prabowo Politisi Lugu, Mahfud MD: Banyak Nolong Orang tapi Dikhianati
-
Mahfud MD Bongkar Kisah Prabowo Bagi-bagi Duit usai Marahi Anak Buah: Prajurit Kopassus Malah Ingin Ditempeleng Beliau
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD