Suara.com - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyanyikan lagu daerah asal Maluku yang berjudul "O Ulate" di sela-sela kegiatan Indonesia-China Business Forum di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Minggu (10/11/2024). Aksi spontan Prabowo ini langsung viral di media sosial.
Dalam acara yang dihadiri oleh perwakilan bisnis dari Indonesia dan Tiongkok, Prabowo menyanyikan lagu O Ulate dengan penuh semangat. Menteri Luar Negeri Sugiono dan beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Maju turut mengiringi Prabowo bernyayi.
Tak hanya menyanyikan lagu, Prabowo juga mengubah beberapa liriknya, menciptakan momen yang mengundang tepuk tangan meriah dari peserta forum.
"O, Ulate Tanjung o Ulate. Tanjung Sibarane Tanjung, o Ulate. Jalan-jalan ke kota Beijing, mampir dulu ke Surabaya. Sebentar lagi aku akan pulang, jangan lupa dengan saya," kata Prabowo bernyanyi.
Lagu O Ulate yang dinyanyikan Prabowo ini menjadi topik hangat di media sosial. Lantas, apa lirik O Ulate sebenarnya?
Begini lirik lengkap lagu O Ulate:
O Ulate Tanjung o Ulate
Tanjung Sibarane Tanjung o Ulate
Satu dua tiga dan empat lima anam di Kayu manis
Sinyo Ambon hitam dan manis kalau ketawa manis sekali
O Ulate Tanjung o Ulate
Tanjung Sibarane Tanjung o Ulate
Kalau ada sumur di ladang boleh beta menumpang mandi
Kalau ada umurlah panjang boleh beta bertemu lagi
Makna Lagu O Ulate
Lagu tradisional Maluku, O Ulate, bukan sekadar lagu daerah yang menyenangkan, melainkan memiliki makna mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan nilai budaya yang terus dilestarikan. Di balik liriknya yang sederhana, terdapat pesan kuat mengenai keterikatan antara alam dan kehidupan sosial masyarakat.
Dalam bahasa Maluku, “Ulate” merujuk pada jenis kupu-kupu yang menjadi simbol harmonisasi manusia dengan alam. Lagu O Ulate menggambarkan keindahan alam Maluku dengan lirik-lirik yang penuh nuansa lokal, seperti menyebutkan kayu manis dan Ambon.
Pesan ini tidak hanya menggambarkan lingkungan tetapi juga mencerminkan gaya hidup masyarakat Maluku yang sederhana dan dekat dengan alam.
Tak hanya keindahan alam, O Ulate juga menekankan nilai gotong-royong yang kental di masyarakat. Lirik seperti “Kalau ada sumur di ladang, boleh beta menumpang mandi” menyiratkan filosofi tentang pentingnya saling membantu dan berbagi. Filosofi sederhana ini menggambarkan budaya gotong-royong yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Berita Terkait
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Apa Urgensi Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah? Begini Sejarah Relasi Indonesia dan Brasil
-
5 Fakta Pindad Maung: OTW Jadi Mobil Wajib Menteri Prabowo, Segini Harganya
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali