Suara.com - Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, mengambil langkah proaktif dengan mendesak Israel untuk membentuk jalur komunikasi baru terkait penggunaan senjata yang disediakan oleh AS.
Hal ini diungkapkan melalui surat tertanggal 13 Oktober, yang menyebutkan bahwa kanal komunikasi sebelumnya dinilai tidak efektif. Permintaan tersebut disampaikan dengan harapan jalur baru ini dapat mengadakan pertemuan virtual sebelum akhir bulan Oktober.
Dalam konferensi pers, juru bicara AS, Miller, menegaskan bahwa pertemuan pertama telah dijadwalkan. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi tentang insiden-insiden yang melibatkan senjata buatan AS, terutama jika terdapat kekhawatiran atau pertanyaan mengenai penggunaannya.
“Kami akan memanfaatkan semua informasi yang kami kumpulkan untuk memperkuat proses pengambilan kebijakan serta evaluasi terhadap kemungkinan pelanggaran hukum humaniter internasional,” jelas Miller.
Namun, Miller enggan menyebutkan lokasi pasti pertemuan atau mengonfirmasi apakah jalur baru ini akan mempercepat penilaian pemerintah AS atas potensi pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
Ia menekankan bahwa proses tersebut berjalan secepat mungkin, meskipun kompleksitasnya tidak bisa diabaikan.
"Penilaian-penilaian ini memang sulit, dan kami melakukan yang terbaik agar berjalan dengan cepat," katanya.
Presiden Biden, yang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 memberikan dukungan kuat kepada Israel, tetap menyuarakan keprihatinan atas dampak serangan Israel di Gaza terhadap warga sipil Palestina.
Sejauh ini, pejabat AS telah mengidentifikasi hampir 500 potensi insiden yang menyebabkan korban sipil di Gaza.
Baca Juga: Serangan dari Lebanon, Militer Israel Sebut 40 Proyektil Melintasi Perbatasan
Namun, hingga kini, tidak ada tindakan yang diambil berdasarkan mekanisme Departemen Luar Negeri untuk menilai dan merekomendasikan langkah-langkah guna mengurangi dampak di masa depan.
Konflik yang terus membara ini menambah urgensi akan transparansi dan pengawasan yang lebih baik, terutama dalam penggunaan senjata AS.
Jalur komunikasi baru ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk menjembatani kekhawatiran serta memperkuat tanggung jawab bersama dalam menghindari jatuhnya lebih banyak korban di tengah konflik yang terus memanas.
Berita Terkait
-
Serangan dari Lebanon, Militer Israel Sebut 40 Proyektil Melintasi Perbatasan
-
Amerika Melihat Ada Peluang Akhiri Konflik Israel-Hizbullah di Lebanon
-
Ditengah Roket Hizbullah Hantam Pinggiran Tel Aviv, Benjamin Netanyahu Langsung Gelar Pertemuan Darurat
-
Tragedi Gaza Berulang di Lebanon: Ratusan Anak Tewas, Dunia Diam
-
3 Anak Tewas Setiap Hari! UNICEF Kecam Kelambanan Dunia Atas Krisis di Lebanon
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil