Suara.com - Presiden Prabowo Subianto sudah hampir dua minggu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri untuk hadiri berbagai acara internasional. Prabowo mengawali perjalanan dengan kunjungan kerja ke China pada 8-10 November 2024.
Berlanjut kemudian berkunjung ke Peru pada 14-16 November sekaligus menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Sehari setelahnya, Prabowo pergi ke Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hingga saat ini.
Di samping menghadiri berbagai acara internasional, Prabowo dinilai sedang berupaya dapat investasi dari luar negeri untuk menambah keuangan negara.
Analisa tersebut disampaikan oleh dosen sosiologi politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun. Menurutnya, Prabowo menyadari kalau negara butuh lebih banyak anggaran untuk menumbuhkan perekonomian.
Sayangnya, anggaran negara yang memang sudah terbatas itu masih juga dikorupsi.
"Gak ada dana segera untuk kemudian membantukan perekonomian, berat. Makanya kemudian Prabowo ke mana-mana, cari duit, ke China, ke Amerika. Dapatnya gak seberapa, Rp 100 triliun, Rp 20 triliun," kata Ubedillah saat diskusi publik politik uang di UNJ, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2024).
Ubedillah menambahkan, bukan pekerjaan mudah untuk mendapatkan investasi luar negeri. Faktor penyebabnya akibat indeks korupsi serta indeks demokrasi Indonesia yang sangat rendah.
Diketahui, Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia pada 2024 ada pada angka 3,85. Sementara itu, indeks demokrasi Indonesia juga banyak dipotret secara internasional dan disebut alami penurunan. Seperti Freedom House yang menyebut indeks demokrasi Indonesia turun dari 62 poin ke 53 poin pada 2019-2023.
Dengan angka-angka tersebut, menurut Ubedillah sangat sulit bisa mendapatkan kepercayaan dari pihak luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia.
"Jadi bagaimana investor-investor sehat itu mau investasi di negara yang korupsinya merajalela dan demokrasinya buruk?" sindir Ubedillah.
Kondisi tersebut yang kemudian berdampak pula terhadap tigkat pengangguran. Ubedillah menyebutkan kalau ekonomi negara akan tumbuh jika tercipta lapangan kerja. Namun, lapangan kerja juga baru akan tumbuh apabila banyak investasi yang masuk.
"Pertanyaannya kenapa pengusaha, investor global gak mau invest di Indonesia? Ada 100 triliun, dia invest 1 triliun, kecil-kecil, banyak yang membatalkan. Karena mereka gak percaya investasi di Indonesia dengan sistem yang korupsi merajalela," katanya.
Berita Terkait
-
Oleh-oleh dari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Dapat Suntik Dana Jumbo Rp17,5 Triliun untuk Kesehatan Indonesia
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
-
Sebelum Naik Pesawat dari Brasil ke Inggris, Presiden Prabowo Ungkap Kesan Perdana Ikut KTT G20
-
Bawaslu Nyatakan Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Bukan Pelanggaran
-
Kemitraan Strategis Indonesia-AS: Biden-Prabowo Bahas Perubahan Iklim hingga Transisi Energi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
Polisi soal Video Kendaraan Mati Pajak Tak Bisa Isi BBM di SPBU: Hoaks, Tak Ada Larangan Itu!
-
'Saya Penjaga Rumah', Cerita Ahmad Sahroni Nyamar ART saat 'Diamuk' Massa Penjarah!
-
Berakhir Tewas usai Dibuang ke Depan Panti Anak Yatim, Pembuang Bayi di Palmerah Diburu Polisi
-
Ada 4.711 Kasus Keracunan MBG, Dasco Minta Aparat Ikut Investigasi
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
KPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Rp 165 Miliar
-
Boni Hargens: Tuduhan Persekusi Calon Kapolri Pilihan Presiden Upaya Adu Domba!
-
Merasa Dituding Dalang Demo Rusuh Agustus, Wanita Ini Polisikan Ferry Irwandi
-
113 Ton Tilapia Dikirim ke AS, Bukti Kualitas Ikan Lokal Mendunia
-
Tubuh, Lingkungan, dan Hak Perempuan Jadi Sorotan Women's March Jakarta 2025