Suara.com - DPR RI dikritik telah menyepelekan urusan perdagangan daging kucing dan anjing atas dasar melindungi pedagang serta pemakan kedua hewan tersebut. Sikap Baleg DPR yang juga menghapus RUU larangan perdagangan daging anjing juga dinilai tak masuk akal.
Sebagai aksi protes atas sikap tersebut, sejumlah aktivis dari Dog Meat Free Indonesia (DMFI) dan para pecinta hewan menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, hari ini, Kamis (21/11). Para demonstran datang ke lokasi dengan membawa spanduk dengan pernyataan Indonesia yang dianggap darurat perdagangan anjing dan kucing.
Terlihat juga poster yang menunjukan wajah Presiden RI Prabowo Subianto sedang menggendong kucing peliharaannya, Bobby.
Manajer Hukum dan Advokasi DMFI Adrian Hane menyebut kalau pernyataan Firman juga tak ilmiah. Sementara DMFI sudah mengedepankan ilmiah ketika membawa draf usulan agar RUU tersebut ke DPR. Seperti mengkaji dari sisi sosiologis, hukum, dan kesehatan.
"Ada kajian sosiologisnya. Ada juga pendapat dari para ekspertis. Dari para ahli, ada dokter hewannya, ada orang hukumnya, ada ahli sosiologi. Semuanya itu kami sampaikan di situ. Jadi itu udah lengkap. Ada policy brief yang kami berikan kenapa ini harus urgent, tetapi ternyata, ya, diremehkan," tutur Adrian.
Dia menduga alasan Firman agar RUU Pelarangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing tak dibahas di DPR berkaitan dengan kepentingan pribadinya bukan mengikuti aspirasi masyarakat.
Sementara itu, koordinator JAAN Domestic Indonesia Karin Franken menyebut aksi yang dilakukan bersama itu sebagai reaksi terhadap pernyataan anggota Baleg DPR RI Firman Soebagyo yang tak masuk akal.
"Kami baca di media bahwa dari Baleg, salah satu anggota bilang enggak usah, dihapus saja, enggak penting. Terus dibilang bahwa mereka harus melindungi pemakan dan pedagang, yang mana, kan, enggak masuk akal," kata Karin dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).
Menurut Karin, jumlah pemakan anjing di Indonesia hanya 4,5 persen dari jumlah penduduk. Sehingga alasan Firman Soebagyo dianggap tidak masuk akal untuk menolak RUU tersebut dengan alasan melindungi pedagang serta pemakan kedua hewan tersebut.
Baca Juga: Cerita Sulitnya Upaya Humane Society International Hentikan Konsumsi Daging Anjing di Tomohon
Dia menambahkan, hasil survei DMFI ditemukan bahwa mayoritas responden yang ditemui setuju adanya pelarangan perdagangan daging kucing dan anjing.
"Kami juga pernah bikin polling dengan netizen, dan itu mengatakan hal yang sama, 95 persen dari masyarakat Indonesia, mereka ingin ada larangan perdagangan dan konsumsi daging anjing dan kucing. Kenapa belain hanya 4,5 persen?" desaknya.
Berita Terkait
-
Cerita Sulitnya Upaya Humane Society International Hentikan Konsumsi Daging Anjing di Tomohon
-
Sah! Korsel Keluarkan UU Larangan Konsumsi Daging Anjing
-
3 Bahaya Konsumsi Daging Anjing, Bisa Mengancam Kesehatan Manusia
-
3 Kota dan Kabupaten dengan Konsumsi Daging Anjing Terbesar di Indonesia
-
Setelah Makan Babi dan Kodok Mentah, Lina Mukherjee Ngaku Ingin Coba Daging Kucing
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah