Suara.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) Yandri Susanto meminta arus urbanisasi bisa dijaga agar tidak terus naik. Dia menyampaikan bahwa aktivitas urbanisasi harus dikontrol agar tetap ada masyarakat yang tinggal dan bekerja di desa.
Yandri menyebut Jepang sebagai contoh nyata dari bahaya urbanisasi yang tidak terkontrol. Saat ini, desa-desa di Jepang bahkan hampir kosong karena terus ditinggalkan oleh masyarakat, terutama generasi muda.
"Saya beberapa kali mengingatkan, desa jangan sampai terjadi seperti di Jepang. Karena 93 persen penduduk Jepang itu ada di kota, yang ada di desa hanya 7 persen. Sehingga rumah yang dulu berjaya di desa itu sekarang dijual oleh Pemerintah Jepang hanya 500 dolar aja gak laku, karena desa-desa Jepang ditinggal, ini berbahaya," kata Yandri saat sambutan dalam penandatangann MoU bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Senin (25/11/2024).
Padahal, lanjut Yandri, kehidupan di kota besar di Jepang kian sulit dengan persaingat yang makin kuat. Menurutnya, itu pula yang jadi salah satu penyebab banyak orang di Jepang lakukan bunuh diri. Dia menekankan, jangan sampai hal serupa terjadi di Indonesia. Itu sebabnya, urbanisasi perlu dikontrol.
"Kita gak mau arus urbanisasi di Indonesia itu menyusul seperti di Jepang. Karena fondasi kita di Indonesia itu yang paling kuat dari desa. Desa adalah keunggulan kita," katanya.
Yandri menyebut kalau jumlah desa di Indonesia saat ini ada lebih dari 75 ribu. Puluhan ribu desa tersebut memiliki keberagamannya sendiri. Diakui Yandri juga kalau desa-desa tersebut belum semuanya telah mandiri dan maju. Karena itu, selalu diperlukan peran pemerintah untuk membantu desa terus berkembang.
"Ada desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa bertinggal. Kondisinya memang ada yang belum punya listrik, ada yang belum punya sinyal, ada yang belum punya kebutuhan dasar infrastruktur. Itu tentu adalah kondisi yang memang mesti kita sama-sama bantu," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, jumlah populasi yang tinggal di perkotaan diperkirakan telah mencapai 57,3 persen dari populasi total Indonesia. BPS juga memperkirakan kalau penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah perkotaan akan terus meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035.
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Sungai Ciujung Tercemar, Yandri Susanto Sebut Ratusan Ribu Jiwa di 4 Kecamatan Terdampak
-
Mendes Ungkap Banyak Kades Tak Paham Pembukuan: Jadi Kepala Desa Modal Poluler
-
Bikin Banyak Kades Masuk Bui, Komisi V DPR Wanti-wanti Yandri Susanto soal Tugas Terberat Mendes, Apa Itu?
-
Disentil Mahfud MD dan Mayor Teddy, Yandri Susanto Suka Pakai Jam Tangan Ratusan Juta
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik