Suara.com - Menteri Kooordinasi Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengakui masih ada beberapa rumah sakit (RS) yang kesulitan dalam merawat korban judi online atau judol dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, mengemukakan hal tersebut lantaran, dalam proses klaimnya, terkait korban judi online belum termasuk kategori non-obat dalam BPJS.
"Beberapa hal yang masuk kategori klaim BPJS Kesehatan itu seperti yang kecanduan obat maupun non-obat. Nah kategori non-obat ini soal korban judi online ini belum masuk, ini menyulitkan rumah sakit," kata Cak Imin di kantornya, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Meski begitu, ia menyampaikan, sudah ada beberapa rumah sakit merawat pecandu judi online yang alami gangguan fisik maupun psikis. Namun, biaya perawatannya belum dapat diproses oleh BPJS Kesehatan.
Meskipun beberapa kasus sudah teridentifikasi sebagai korban kecanduan non-obat, seperti judi online, kategori tersebut belum termasuk dalam klaim BPJS Kesehatan.
Hal ini menyebabkan kesulitan bagi rumah sakit dalam menangani korban, karena klaim BPJS hanya mencakup kecanduan obat dan beberapa gangguan psikologis lainnya.
"Jadi belum mulai, belum ada bantuan dari BPJS. Sudah ada 1-2 yang konteksnya itu korban non-obat, korban psikiatris non-obat, tapi secara umum belum. Kita berharap jangan sampai menambah beban, jangan sampai menambah beban BPJS Kesehatan kita," ujarnya.
Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah akan mencari solusi atas ketidakberdayaan rumah sakit dalam menangani pasien kecanduan judol tersebut.
Dia juga menyampaikan kalau perkara judol itu harus terus jadi perhatian karena berbahaya bagi masyarakat, terutama yang berada di kelompok ekonomi ke bawah. Cak Imin menyebut, ada 8,8 juta masyarakat Indonesia yang terlibat judi online. Angka tersebut berpotensi jadi penyebab angka kemiskinan naik.
Baca Juga: Viral Warung Pecel Lele di Kamboja Dekat Markas Judol, Cak Imin: Memang Benar Jualan di Sana
"8,8 juta yang terlibat judi online ini adalah kontributor kemiskinan baru yang setelah menjadi korban akan menjadi penambahan kaum miskin baru," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang