Suara.com - Puluhan data pemilih ganda ditemukan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Sulawesi Selatan. Satu pemilih ditemukan mencoblos berulang kali.
Hal tersebut terjadi di beberapa daerah. Seperti kabupaten Toraja Utara.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Hasbullah mengatakan ada empat daerah yang sudah menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Pilkada Sulsel 2024 ini. Yakni, kabupaten Maros, Bone, Luwu Timur dan Toraja Utara.
Kata Hasbullah, daerah ini sudah memenuhi unsur pemungutan suara ulang karena Bawaslu menemukan adanya pelanggaran di tempat pemungutan suara.
"Ada 5 TPS di 4 kabupaten yang sudah PSU. 1 TPS di Bone, 2 Toraja Utara 2 TPS dan di Maros 1 di Lutim," ujarnya saat dihubungi Selasa, 3 Desember 2024.
Menurutnya, PSU mesti dipercepat karena keterbatasan waktu. Sesuai aturan, batas waktu PSU hanya dalam 10 hari setelah pencoblosan.
Selain itu, daerah lain yang akan menggelar PSU adalah 1 TPS di Luwu Timur, 3 TPS di Enrekang 3 TPS, 1 di Makassar, 1 di Soppeng dan 1 di Luwu. Tidak hanya Pilgub tapi juga Pilwali dan Pilbup.
"Jika logistik bisa sampai hari ini di Makassar, besok atau lusa kita akan PSU. Karena kan cetaknya di Surabaya," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) merekomendasikan 11 TPS di Sulsel melakukan pencoblosan ulang.
Komisioner Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad mengatakan jumlah PSU kemungkinan masih bertambah. Bawaslu sekarang ini masih melakukan pengkajian di daerah lain.
Bawaslu sebelumnya menemukan sejumlah pelanggaran pada Pilkada 2024.
Seperti misalnya di Luwu Timur, ada petugas KPPS yang menuliskan nama pemilih di surat suara.
"Di Toraja juga ada pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali di TPS yang berbeda. Juga ada pemilih yang tidak ada dalam DPT, tidak ada namanya di DPTb, berpenduduk di luar dari daerah atau TPS di mana dia mencoblos. Misalnya KTP Makassar mencoblos di Toraja atau di daerah lain," bebernya.
Kata Saiful, pelaksanaan pemungutan suara ulang pada Pilkada Serentak 2024 harus selesai paling lambat Jumat, 6 Desember 2024.
Pemilih Ganda Terancam Pidana
Berita Terkait
-
Mendadak Mati Lampu saat Rapat Pilkada, Detik-detik Kebakaran di Kantor KPU Morowali, Kotak Suara Selamat?
-
Antisipasi Kerusuhan, Polda Metro Jaya Kerahkan 800 Personel Amankan Rekapitulasi Suara Pilkada 2024
-
Ancam Laporkan KPU ke DKPP, Kubu RK-Suswono Ngotot Pemungutan Suara Ulang di Jakarta, Kenapa?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas