Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyerukan Vladimir Putin untuk segera mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik berkepanjangan di Ukraina. Dalam pernyataannya di media sosial pada Minggu (8/12/2024), Trump menyebut bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menginginkan penghentian konflik yang disebutnya sebagai kegilaan.
"Zelenskyy dan Ukraina ingin membuat kesepakatan dan menghentikan kegilaan ini," tulis Trump.
Ia menegaskan pentingnya gencatan senjata segera dan menyerukan dimulainya negosiasi perdamaian antara kedua pihak.
Dalam pernyataannya, Trump juga menyinggung kedekatannya dengan Putin.
"Saya mengenal Vladimir dengan baik. Ini adalah waktunya untuk bertindak. China dapat membantu. Dunia sedang menunggu!" ujarnya.
Trump juga memastikan bahwa ia aktif berupaya mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini.
"Saya sedang bekerja ke arah itu." tegasnya ketika diwawancarai oleh program Meet The Press di NBC News.
Namun, Trump tidak menutup kemungkinan untuk mengurangi bantuan militer AS ke Ukraina. "Mungkin saja," katanya ketika ditanya tentang potensi pemotongan bantuan.
Ia juga mengulangi ancamannya untuk menarik Amerika Serikat dari NATO jika negara-negara anggota lainnya tidak meningkatkan kontribusi mereka.
Baca Juga: Donald Trump Minta Joe Biden Jauhi Konflik Suriah, Rusia Kritik Pemberontak
Pernyataan ini muncul sehari setelah Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris. Diskusi berlangsung di sela-sela upacara pembukaan kembali Katedral Notre-Dame, yang telah direstorasi pascakebakaran tahun 2019.
Zelenskyy menggambarkan pertemuan itu sebagai konstruktif dan menyampaikan bahwa Ukraina tetap berkomitmen pada perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
"Kami membutuhkan perdamaian yang kokoh dan memiliki jaminan efektif agar Rusia tidak merusaknya dalam beberapa tahun," tulis Zelenskyy di Telegram.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kembali menyatakan bahwa Rusia terbuka untuk negosiasi dengan Ukraina. Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret dari kedua belah pihak untuk mengakhiri perang yang telah memakan korban jiwa puluhan ribu orang setiap bulan.
Di sisi lain, pemerintahan Biden, yang akan segera digantikan oleh Trump, belum terlihat mendorong Ukraina untuk mencapai gencatan senjata segera. Sebaliknya, AS terus meningkatkan bantuan militernya ke Ukraina. Menteri Pertahanan Lloyd Austin baru-baru ini mengumumkan tambahan bantuan senjata senilai hampir $1 miliar.
Seruan Trump untuk perdamaian menunjukkan langkah nyata untuk menyelesaikan salah satu krisis global terbesar sebelum ia resmi menjabat pada 20 Januari 2025. Langkah ini juga menjadi pembeda dari kebijakan pemerintahan Biden, yang lebih fokus pada dukungan militer terhadap Ukraina.
Berita Terkait
-
Donald Trump Minta Joe Biden Jauhi Konflik Suriah, Rusia Kritik Pemberontak
-
Lonceng Kematian? TikTok Semakin Dekat Dilarang di Amerika Serikat
-
Harus Siap Tekor, Harga Kosmetik Bakal Lebih Mahal
-
Vladimir Putin: Amerika Serikat Lakukan Tindakan Agresif di Timur Tengah
-
Donald Trump Ingin Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Dilantik, PM Qatar: Kami Akan Berusaha
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Heartventure Dompet Dhuafa Sapa Masyarakat Sumut, Salurkan Bantuan ke Samosir-Berastagi
-
Bansos Tetap Jalan Meski Sumatera Terendam Bencana, PT Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Aman
-
KPK Pertimbangkan Lakukan Eksekusi Sebelum Bebaskan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Ini Penjelasannya
-
Francine PSI Tagih Janji Pramono: kalau Saja Ada CCTV yang Memadai, Mungkin Nasib Alvaro Beda