Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Setyo Budiyanto berharap indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia bisa meningkat di masa kepemimpinannya mendatang.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
"Namanya indeks sekarang posisinya di angka 38. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membaik, gitu harapannya," kata Setyo, Senin (9/12/2024).
Setyo menegaskan bahwa harapan itu tak hanya diinginkan masyarakat tetapi juga pimpinan hingga pegawai KPK.
Dengan begitu, mantan Kapolda Sulawesi Utara itu menyebut KPK perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperbaiki IPK Indonesia.
"Bukan saja ya harapan dari masyarakat. Saya yakin setiap pimpinan, setiap pegawai semua berharap supaya indeks persepsi korupsi itu akan menjadi lebih baik," ujar Setyo.
"Dengan berbagai upaya yang akan kami lakukan, dengan berbagai sinergi kolaborasi dengan semua pihak, dengan semua stakeholder. Nah caranya ya tentu tidak bisa kami sendiri," tambah dia.
Untuk itu, Setyo berharap sinergi dengan sejumlah pihak bisa berjalan dengan baik sehingga bisa turut meningkatkan IPK Indonesia yang sempat anjlok beberapa tahun terakhir.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, ya dengan berbagai macam cara. Mudah-mudahan dengan dukungan, dengan kerja sama, kolaborasi, dengan berbagai macam cara tadi, mudah-mudahan ini bisa kami lakukan," tutur Setyo
Baca Juga: Setyo Budiyanto Targetkan Tangkap Harun Masiku Saat Pimpin KPK
"Karena apa, pencapaian IPK itu tidak mutlak saja bisa dilakukan oleh KPK. Tapi semua pihak itu bisa," tandas dia.
Sekadar informasi IPK Indonesia terus berada di angka 34 sejak 2022. Skor IPK itu dihitung tiap tahunnya oleh lembaga Transparency International (TI).
Berita Terkait
-
Setyo Budiyanto Targetkan Tangkap Harun Masiku Saat Pimpin KPK
-
Rencana Awal Pimpin KPK, Setyo Budiyanto Bakal Bahas Program 100 Hari Usai Dilantik
-
Tak Hadir di KPK dan Cuma Diwakili Budi Gunawan, Begini Pesan Prabowo di Acara Hakordia 2024
-
Ketua KPK Koar-koar Sumbangsih Nyata di Hakordia 2024: Klaim Pulihkan Keuangan Negara hampir Rp2,5 Triliun
-
Cuma Utus Budi Gunawan, Ketua KPK Bilang Ini usai Prabowo Batal Hadiri Hakordia 2024
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Rajiv Komisi IV Minta Kemenhut Gandeng Polri Jaga Taman Nasional dan Kawasan Hutan