Suara.com - Anggota Komisi II DPRD Jakarta, Inad Luciawaty menyoroti fenomena saat ini banyak istri lurah yang tidak turut aktif menjadi perangkat desa. Inad menekankan bahwa istri lurah otomatis akan memegang jabatan sebagai Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di daerahnya. Namun, saat ini banyak istri lurah yang juga bekerja. Inad mengaku dapat keluhan saat ini banyak PKK di tingkat kelurahan yang kurang aktif.
"Banyak sekarang lurah dan camat yang istrinya memang kerja. Saya tahu itu mereka kerja, tapi bagaimana mereka bisa mengondisikan kepada kader-kader PKK-nya supaya ini bisa berjalan. Jadi banyak keluhan-keluhan," kata Inad saat rapat kerja dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta di kantor DPRD Jakarta, Senin (9/12/2024).
Politisi PKS itu menegaskan bahwa istri lurah maupun camat juga harus siap menjadi perangkat desa karena mereka wajib menjadi Ketua PKK di wilayahnya. Inad pun mengusulkan kepada Kepala BKD Chaidar, yang turut hadir dalam rapat, agar turut lakukan tes kepada istri para calon lurah dan calon camat mengenai kesiapannya menjadi calon Ketua PKK.
"PKK itu merupakan agensi kita pada saat bersaing dengan provinsi-provinsi lain. Jadi ini juga mungkin menjadi pertimbangan pada saat camat dan lurah mau dipromosikan, istrinya juga ditanya," sarannya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua BKD Chaidar setuju kalau istri para lurah dan camat memang kewajiban sebagai Ketua PKK. Dia menekankan pentingnya totalitas lurah dan camat beserta pasangan mereka dalam menjalankan tugas.
Sebab, katanya, posisi lurah menjadi ujung tombak pemerintahan di tingkat lokal. Sehingga seluruh aspek, termasuk keterlibatan istri lurah dalam kegiatan PKK, harus ikut berjalan.
"Kalau istrinya enggak aktif, enggak usah jadi lurah. Ngapain jadi lurah, malu-maluin kita aja. Lurah itu ujung tombaknya gubernur. Artinya jarum hilang aja, di RT-RW dia tahu. Artinya kalau ada warganya itu yang meninggal, nggak punya kain putih, lurah harus tahu. Apalagi Bu lurah itu harus tahu, kalau anak-anak stunting, harus paham banget," tutur Chaidar.
Dia menyampaikan kalau lurah yang ada saat ini telah dilantik lebih dulu sebelum dirinya ditunjuk sebagai Kepala BKD pada akhir November lalu. Sehingga Chaidar tidak ikut menyeleksi para calon lurah tersebut. Dia memastikan jangan sampai ada lagi kelurahan dengan pengurus PKK tidak aktif.
"Ini nanti saya akan jadi catatan saya, akan kita kaji benar-benar. Kalau lurah itu harus benar-benar siap kerja 24 jam," pungkasnya.
Baca Juga: Janggal! Aksi Santri Jalanan Tolak Gus Miftah Mundur Dicurigai Pesanan: Mau Minum Ludahnya Lagi?
Berita Terkait
-
Janggal! Aksi Santri Jalanan Tolak Gus Miftah Mundur Dicurigai Pesanan: Mau Minum Ludahnya Lagi?
-
Nasihati Umat Jaga Lisan, Video Lawas 'Mulutmu Harimaumu' Gus Miftah Disorot: Senjata Makan Tuan!
-
Rapat di DPRD DKI, Inad Luciawaty Ungkap Lurah Pelaku KDRT Bisa Dilantik Lagi: Track Record Jelek Banget
-
Sindir Gus Miftah? Mahfud MD Ungkap Cerita Wali Bahlul yang Tinggal di Kuburan, Isinya Menohok!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal