Suara.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) belum bisa menerima kekalahan dalam Pilkada Jakarta.
Pasalnya, Tim Pemenangan RIDO sempat menyinggung suara Paslon Pramono Anung-Rano Karno lebih kecil dari angka golput.
"Kalau soal itu, ada yang lebih parah. Makanya, mengapa mereka harus menyinggung soal golput? Mereka (KIM) seharusnya menyoroti keberanian untuk menghadapi lawan yang sesungguhnya, bukan hanya melawan kotak kosong," kata Ray kepada awak media, Selasa (10/12/2024).
Ray juga menyinggung banyaknya kandidat dari KIM yang hanya melawan kotak kosong dalam beberapa kontestasi politik.
"Seharusnya menjadi bahan refleksi bagi Tim RIDO sebelum mengkritik pihak lain," jelasnya.
Ray menilai, pihak RIDO mencari-cari alasan kekalahan yang dialami mereka sangat lemah. Bahkan, apabila ingin menuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) tidak cukup kuat.
"Kalau dilihat dari pernyataan ini, jelas sekali tim pemenangan RIDO tidak terima kekalahan. Lalu mereka mencari faktor-faktor yang dianggap memengaruhi hasil, salah satunya soal undangan pemilih (C6), tapi itu sangat kecil dan lemah," pungkasnya.
Sebelumnya, Koordinator Tim Pemenangan RIDO, Ramdan Alamsyah menyoroti angka golput yang tinggi dalam Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, kata Ramdan, Pilgub Jakarta dimenangkan oleh golput, bukan Pramono-Rano.
“(Paslon) 01 menang? Tidak! 03 menang? Tidak! 02 menang? Tidak! Peserta kalah semua, yang menang golput. Fakta, bukan kata saya," kata Ramdan, Minggu.
Baca Juga: MK Terima 206 Gugatan Sengketa Pilkada 2024, Termasuk Jakarta?
Ramdan mengatakan, angka Golput dalam Pilkada Jakarta mencapai 3.489.614 orang alias, 42,48 persen.
Ia juga menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) ikut andil dari hasil tersebut karena dituding melakukan pembiaran kepada 802.147 warga Jakarta tidak memilih.
Terlebih, banyak formulir C6-KWK yang merupakan undangan untuk mencoblos banyak yang tidak terdistribusikan.
"Perolehan suara (Pramono-Rano) menang di 2 juta, tetap saja Golput yang menang di angka 3 juta," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?