Suara.com - Seorang mantan pejabat militer Suriah yang mengawasi penjara tempat dugaan pelanggaran hak asasi manusia terjadi telah didakwa dengan beberapa tuduhan penyiksaan setelah ditangkap pada bulan Juli atas tuduhan penipuan visa, kata pihak berwenang pada hari Kamis, 12 Desember.
Samir Ousman al-Sheikh, yang mengawasi Penjara Adra yang terkenal di Suriah dari tahun 2005 hingga 2008 di bawah Presiden Bashar al-Assad yang baru saja digulingkan, didakwa oleh juri agung federal dengan beberapa tuduhan penyiksaan dan konspirasi untuk melakukan penyiksaan.
"Ini adalah langkah besar menuju keadilan," kata Mouaz Moustafa, direktur eksekutif Satuan Tugas Darurat Suriah yang berbasis di AS. "Persidangan Samir Ousman al-Sheikh akan menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan penjahat perang untuk datang dan tinggal di Amerika Serikat tanpa akuntabilitas, bahkan jika korban mereka bukan warga negara AS."
Pejabat federal menahan pria berusia 72 tahun itu pada bulan Juli di Bandara Internasional Los Angeles atas tuduhan penipuan imigrasi, khususnya bahwa ia menyangkal dalam permohonan visa dan kewarganegaraan AS bahwa ia pernah menganiaya siapa pun di Suriah, menurut pengaduan pidana. Ia telah membeli tiket pesawat sekali jalan untuk berangkat dari LAX pada tanggal 10 Juli, dalam perjalanan ke Beirut, Lebanon.
Kelompok hak asasi manusia dan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh pemerintah Suriah melakukan pelanggaran yang meluas di fasilitas penahanannya, termasuk penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang terhadap ribuan orang, dalam banyak kasus tanpa memberi tahu keluarga mereka.
Pemerintah jatuh karena serangan pemberontak yang tiba-tiba pada hari Minggu lalu, yang mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun dan membuat mantan presiden itu melarikan diri ke Rusia. Pemberontak telah membebaskan puluhan ribu tahanan dari fasilitas di beberapa kota sejak saat itu.
Berita Terkait
-
12 Kali Kawin-Cerai Demi Uang Pensiun, Pasangan Ini Terancam Penjara
-
AS Perangi Islamofobia: Strategi Baru Biden Pasca Perang Gaza
-
Video Guru Banting Siswa di AS Viral, Ternyata Ini Penyebabnya!
-
Pria AS yang Hilang Setelah Ziarah Keagamaan ke Suriah Akhirya Ditemukan
-
Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikan, Tiongkok Belum Beri Jawaban
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi