Suara.com - Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi menolak keras terkait wacana agar institusi Polri dikembalikan ke TNI atau di bawah Kemendagri seperti yang disampaikan politisi PDIP Deddy Sitorus baru-baru ini.
"Saya kira wajar saja kalau ditolak karena usulan tersebut tidak sesuai usulan tersebut tidak sesuai dengan konstitusi dan amanat reformasi tahun 98," ujar Hendardi dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2024).
Dia menegaskan, bahwa Polri berada di bawah Presiden itu adalah amanat konstitusi dan sekaligus amanat daripada reformasi.
"Amanat konstitusi sekaligus amanah daripada reformasi ya itu harus kita jaga. Soal kedudukan Polri agar ditinjau ulang, itu saya tidak setuju," katanya.
Sebab, dirinya mengaku adalah bagian yang mendorong agar Polri itu dipisahkan dari khususnya TNI atau ABRI pada masa lalu.
"Saya adalah bagian dari itu bersama-sama dengan PDI Perjuangan juga yang berada di garda terdepan, Ibu Mega kan pada waktu itu kan tahun 2000-an. Jadi ini sejarah yang diukir oleh PDIP sendiri," ujar dia.
Jadi, jika pernyataan tersebut disampaikan secara emosional, maka ia menegaskan tidak setuju.
"Karena itu mengembalikan persoalan lama lagi kita. Pak Tito sebagai Mendagri sendiri menolak, berkeberatan menyatakan itu. Jadi artinya memang posisi itu sudah benar dan harus dijaga," sambungnya.
Dia menambahkan bahwa agak berbahaya adanya usulan menempatkan Polri di kelembagaan lain, baik di TNI maupun di Kemendagri. Karena selain mengulang persoalan masa lalu yang kritis dan akan menguntungkan pihak-pihak lain.
Baca Juga: Prabowo Minta Polri Berhemat, Pengamat ISESS: Membangun Polisi Profesional Bukan Lewat Seremoni
"Ada pihak-pihak lain yang diuntungkan. Bakal ada pihak-pihak yang membonceng di dalam penumpang-penumpang gelap yang kemudian akan ikut cawe-cawe di dalam peran-peran Polri, itu yang saya tidak pernah setujui. Karena pada akhirnya peran TNI dan Polri misalnya sudah jelas perannya berbeda. TNI adalah konteks pertahanan dan pengamanan dan penegakan hukum itu diberikan kepada Polri," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Polri Berhemat, Pengamat ISESS: Membangun Polisi Profesional Bukan Lewat Seremoni
-
Dinilai Gagal Paham, ICW Curigai Polri Ogah Umbar Anggaran Gas Air Mata Rp700 M ke Publik
-
Firli Bahuri Masih Melenggang Bebas, Kinerja Kortas Tipikor Dipertanyakan
-
Prabowo Minta Polri Berhemat: Kurangi Pemborosan dan Seremoni, Tumpengan Saja di Markas
-
Prabowo Minta Polri Amankan Nataru dengan Baik: Rakyat Perlu Polisi yang Terampil
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!