Suara.com - Komisi E DPRD Jakarta meminta Dinas Pendidikan untuk selesaikan persoalan pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus. Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Agustina Hermanto, mengungkapkan kalau dirinya mendapatkan pengaduan dari masyarakat yang penerimaan KJP dicabut.
Perempuan yang akrab dengan nama Tina Toon itu menekankan kalau DPRD Jakarta akan terus memantau kinerja Disdik dalam verifikasi penyaluran bantuan tersebut agar tidak lagi menimbulkan masalah.
"Di meja kami ada data berapa yang terputus (KJP). Tolong tindakan nyata saja," kata Tina saat rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Menurutnya, sosialisasi diperlukan agar masyarakat bisa paham kalau dirinya sudah tidak menjadi penerima KJP Plus maupun KJMU. Dia juga mengusulkan agar Disdik membentuk pos pengaduan di setiap kelurahan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi maupun menyampaikan laporan terkait pencairan dana KJP Plus dan KJMU.
"Kalau bisa per kecamatan atau per kelurahan dibikin pos pengaduan. Saya minta ada verifikasi lanjutan untuk memastikan bantuan tepat sasaran," pintanya.
Tina mengungkapkan kalau Komisi E mendapatkan laporan tentang ada pelajar yang dulu menerima KJP, tetapi tahun ini justru terputus.
Sementara itu, berdasarkan pemadanan data dan verifikasi tahap II Tahun 2024, ada sekitar 146 ribu status kepemilikan KJP yang dicabut. Pemadanan data dan verifikasi pendaftar KJP Plus tahap II Tahun 2024 dari data 669.716 telah dilakukan penyesuaian anggaran hanya menanggung penerima KJP Plus maksimal sebanyak 523.622.
Tina mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang sebenarnya ingin melaporkan karena KJP dicabut, padahal termasuk kelompok yang berhak mendapatkannua.
"Jadi masalah ribut ini adalah mereka yang merasa masih berhak yang namanya dicatut segala macam itu. Mereka mau menyanggah (lapor), tapj enggak tahu ke mana," ucap Tina.
Baca Juga: Ketemu Pramono di Cengkareng, Emak-emak: Kapan Nih KJP Turun
Berita Terkait
-
Dear Warga Jakarta: KJP Plus dan KJMU Tahap II 2024 Mulai Cair Bertahap pada 6 Desember
-
Nasib KJP 2025 Terjawab, Dilanjutkan hingga Sekolah Swasta Gratis Terealisasi
-
DPRD DKI Jakarta Perjuangkan Sekolah Gratis Tanpa Hapus KJP
-
Ancaman Nyata! Ratusan Ribu Siswa di Jakarta Bisa Putus Sekolah jika KJP Dihapus
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku