Suara.com - Plt Ketua Umum DPP PPP, M Mardiono, menegaskan adanya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-II PPP tidak akan dilakukan hanya untuk mengevaluasi personal. Menurutnya, evaluasi hanya dilakukan untuk organisasinya pasca PPP tak lolos ke Parlemen.
Hal itu disampaikan Mardiono menanggapi pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy yang mendorong agar Mardiono dievaluasi dalam Mukernas usai gagal membawa PPP lolos ke Parlemen.
"Seluruhnya ya, seluruhnya (evaluasi). Karena gini, di dalam sebuah organisasi itu tidak berlaku secara personal, satu dua person ya," kata Mardiono ditemui di venue Mukernas II PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2024).
Ia mengatakan, jika organisasi PPP sifatnya kolektif kolegial, tidak ada pekerjaan besar yang dikerjakan oleh seorang diri.
"Tidak ada di partai politik manapun, atau tidak usah partai politik ya, di dalam organisasi pun demikian," katanya.
Lebih lanjut, ia mengibaratkan sebuah perusahaan, maka di dalam organisasinya seluruh tim harus bisa bekerja. Menurutnya, tidak mungkin hanya direksinya yang bekerja secara sendirian.
"Di perusahaan itu tentu harus memperkuat dalam tim organisasi itu untuk mencapai sebuah keberhasilan. Jadi tidaklah mungkin misalnya, di dalam perusahaan seorang direksi bekerja sendirian dia akan berhasil, no no. Itu tentu tidak mungkin," pungkasnya.
Mardiono Diminta Bertaubat
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy mengatakan Mukernas II PPP yang akan dibuka pada Jumat (13/12/2024) malam harus dijadikan ajang evaluasi atas kegagalan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono.
Baca Juga: Keok di Pileg dan Pilkada 2024, Mardiono Singgung Kader Selalu Beralasan Kekurangan Logistik
Menurutnya, Mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral.
Awalnya Rommy menyampaikan, jika Mukernas II PPP ini memang memiliki tema transformasi. Maka, kata dia, ada banyak hal yang harus ditranformasikan.
"Pertama, kaderisasi. 5 tahun terakhir PPP stagnan tanpa kaderisasi. Yang ada justru mengubah diri menjadi semata-mata partai elektoral. Padahal kekuatan PPP adalah grass root kader yang terpelihara hingga Ranting," kata Rommy dalam keterangannya kepada Suara.com, Jumat (13/12/2024).
Kedua, kata dia, perlu ada transformasi jati diri. Menurutnya, PPP telah kehilangan identitas sebagai partai umat. Untuk itu PPP harus merebut kembali hati umat.
"Ketiga, Kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," katanya.
Untuk itu, kata dia, Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menahkodai partai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya