Suara.com - Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Mardiono menyinggung kadernya yang selalu beralasan kalah di Pileg dan Pilkada 2024 karena kekurangan logistik.
Hal itu disampaikan Mardiono dalam pidatonya di acara Workshop Nasional Anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (11/12/2024).
Awalnya ia menyampaikan, jika potensi bangsa bisa dimanfaatkan dari hulu hingga hilir. Salah satunya dengan memanfaatkan bonus demografi.
"Indonesia menghadapi populasi negara keempat terbesar di dunia, kita akan memiliki generasi produktif yang sangat besar, saat ini kita sedang memasuki periode bonus demografi itu yang diprediksi akan berlangsung hingga tahun 2045," kata Mardiono.
Kondisi bonus demografi tersebut, kata dia, menawarkan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi namun juga menghadirkan tantangan yang memerlukan perhatian serius.
Menurutnya, dengan strategi dan kebijakan yang tepat adanya bonus demografi tersebut, akan menjadi kekuatan utama dalam inovasi dan produktivitas. Hal itu, kata dia, dapat terwujud tergantung kerja dari kader PPP.
"Ini tergantung kita semua, apalagi anak-anak yang masih muda," ujarnya.
Ia lantas mengingatkan, kadernya soal jangan terus menerus bicara persoalan politik, tapi persoalan ekonomi juga menjadi penting. Ia memaklumi jika para kadernya bertarung di Pemilu 2024 kemudian dihadapkan dengan Pilkada 2024.
Mardiono menyadari jika segala usaha kadernya pasti sudah habis-habisan dikucurkan termasuk persoalan materi. Ia pun menyinggung kadernya usai kalah di Pemilu 2024 dan Pilkada 2024 pasti selalu mengkambinghitamkan kekurangan logistik.
Baca Juga: Jadi Utusan Presiden Bidang Pangan, Mardiono Minta Dukungan Kader PPP Buat Program Kelompok Tani
"Kita semua tentu, keringat yang besar yang kita kucurkan ada di situ dan materi yang tidak sedikit. Dan dapat saya garis bawahi bahwa kekalahan Partai Persatuan Pembangunan di berbagai lini termasuk apakah itu Pilkada, apakah itu termasuk di legislatif, sebagian besar berasalan yaitu apa? Kekurangan logistik. Betul?," katanya.
"Kekurangan logistik," sambungnya.
Berita Terkait
-
Jadi Utusan Presiden Bidang Pangan, Mardiono Minta Dukungan Kader PPP Buat Program Kelompok Tani
-
Bakal Gelar Mukernas Usai Keok di Pemilu 2024, Kepemimpinan Mardiono akan Dievaluasi?
-
Bakal Gelar Mukernas ke-2, PPP Ingin Bertransformasi Usai Babak Belur di Pemilu 2024: Kita Tak Ingin Jadi Tanah Wakaf
-
Rela Turun Gunung, Alasan Plt Ketum PPP Mardiono Ngotot Menangkan ASR-Hugua
-
Mesti Rekrut Politisi Seperti Sandiaga Uno, PPP Butuh Superhero Agar Bisa Masuk Parlemen Lagi
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda