Suara.com - Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasani turut menyoroti persoalan evaluasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang sedang ramai jadi pembahasan publik.
Sebelumnya, terdapat banyak wacana untuk mengembalikan citra polisi, salah satunya usulan dari PDIP yang menyatakan bahwa Polri sebaiknya berada di bawah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut Ismail, usulan dari PDIP tersebut adalah bentuk kritik sangat keras, ia juga mengapresiasi usulan itu sebagai sebuah gagasan yang harus tumbuh sebagai diskusi pertukaran ide.
"Apakah kemudian akan menjadi sikap politik? Aktor-aktor politik?, ya biarkan diskursus publik yang mengawalnya," ujarnya sebagaimana dilansir Suara.com dalam video di kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa (24/12/2024).
Dosen Hukum Tata Negara, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, juga menyatakan bahwa kritik dari PDIP suatu hal yang wajar. Menurutnya, PDIP sudah menemukan temuan di lapangan terkait adanya dugaan intervensi dari berbagai pihak.
"Apa yang disebut Parcok (Partai Coklat) oleh temen-temen PDIP itu kan sebenarnya bukan hanya merujuk pada polisi tapi juga pada ASN," katanya.
Ismail menegaskan, bahwa kritik ini harus ditanggapi dengan positif dan didiskusikan bersama, bukan kemudian gagasan itu diabaikan begitu saja.
"Subtansi kritik PDIP bukan wacana polisi di Kemendagri atau TNI, tetapi bagaimana masa depan demokrasi jika alat negara (polisi) itu dibiarkan," katanya lagi.
Menurutnya, proses politik harus tunduk pada prinsip supremasi sipil, demokrasi, dan electoral justice.
Baca Juga: Marak Kasus Polisi Tembak Warga dalam 2 Bulan, IPW Desak Polri Evaluasi
"Salah satunya adalah memastikan bagaimana antara satu calon dengan calon lain memiliki jarak yang sama, dan juga memiliki jarak yang sama dengan kekuasaan," jelas Ismail.
"Nah, kalau ada satu calon memiliki jarak sangat dekat dengan kekuasaan maka sebenarnya prinsip electoral justice gugur," sambungnya.
Terakhir, Ismail menyatakan bahwa kritik dari PDIP sebenarnya adalah bagaimana kualitas proses demokrasi di Indonesia, khususnya pada Pilkada serentak lalu.
"Demokrasi kita dirusak oleh kekuatan-kekuatan lain yang memang dia (polisi) bukan aktor demokrasi, jadi sebenarnya ini cuma kritik terhadap proses demokrasi yang berlangsung," tambah dia. (Moh Reynaldi Risahondua).
Berita Terkait
-
Propam Tangkap 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton Asing di Konser DWP 2024
-
Budi Arie Diperiksa Korupsi, Terkait Judi Online?
-
Polri Benarkan Periksa Menteri Budi Arie Terkait Judi Online
-
Kontroversi Ratna Sarumpaet: Terbaru Dipolisikan Cucu Sendiri Diduga Perkara Warisan
-
Daftar Buruan KPK Bertambah Jadi 5 Orang, DPO Terbaru Emilya Said dan Hermansyah Penyuap Pejabat Polri
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta