Suara.com - Direktur Riset SETARA Institute, Ismail Hasani membandingkan peran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, dalam 5 tahun terakhir, khususnya pemerintahan Jokowi, publik dianggap bisa memahami bahwa Polri sangat dekat dengan kekuasaan.
Dosen Hukum Tata Negara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menjelaskan bahwa maksud dekat dengan kekuasaan adalah jika seseorang mempunyai hubungan kedekatan dengan temannya, maka dirinya dapat diandalkan.
"Ya, kalau dekat itu kapanpun saya butuh dia akan siap, kapanpun saya mau ya siap gitu kan," jelasnya dikutip Suara.com dalam video di kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa (24/12/2024).
Selain hal itu, Ismail mengatakan pada era kepemimpinan SBY, keberadaan Polri tidak terlalu terlihat eksistensinya. Menurutnya, pada saat itu peragaan di ruang publik tidak terlalu ditampakkan.
"Ketika Pak SBY memenangi kontestasi selama 10 tahun, kita juga tidak menyaksikan itu, ya saya tidak tau apakah mungkin waktu itu media sosial belum begitu kuat," kata Ismail.
Ismail menjelaskan bahwa terdapat perbedaan ketika masuk tahun 2019 dan 2024, khususnya di pemerintahan Jokowi, eksistensi Polri dinilai sangat dekat dengan Presiden.
"Secara normatif institusi Polri menyampaikan bahwa Polri netral, tetapi masyarakat bisa menangkap di lapangan, saya gak punya data ini, tapi kita bisa rasakanlah bagaimana ada semacam operasi politik," jelasnya.
"Kalau boleh saya simpulkan memang ya kedekatan khususnya di era Pak Jokowi dengan Polri, ya ini yang paling dekat," sambungnya.
Menurut Ismail, hal tersebut dapat terjadi karena latar belakang awal Jokowi yang dua kali diusung oleh PDIP. Namun di periode kedua saat menjabat sebagai presiden, hubungan Jokowi dengan PDIP tidak harmonis lagi.
"Jadi, di periode kedua semakin ada indikasi bahwa hubungannya sudah semakin jauh, maka wajar kemudian Jokowi mencari kawan baru," ungkap Ismail.
Ismail juga menganggap bahwa hubungan Jokowi dengan Polri bisa sangat dekat karena semakin lemah Jokowi secara politik.
"Ketika dia semakin lemah, maka dia akan cari instrumen-instrumen lain yang dalam kendali kekuasaannya untuk bisa dia gunakan," kata Ismail.
"Seperti Polri, TNI, ASN dan Kementerian yang non-parpol barangkali, yang mudah ditundukkan. Nah itu adalah kawan-kawan baru Pak Jokowi," pungkasnya. (Moh Reynaldi Risahondua)
Berita Terkait
-
Ungkit Mega Sebut PDIP Diawut-awut Jelang Kongres, Rocky Gerung soal Hasto Tersangka: Kegemparan di Akhir Tahun Tiba
-
Sindir Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rocky Gerung soal Kenaikan PPN 12 Persen: Jangan Paksa Rakyat!
-
Pameran Yos Suprapto Dibredel, Dandhy Laksono Ucap Terima Kasih ke Fadli Zon: Hidup Lekra!
-
Sebut Kabinet Prabowo Banyak Orang Titipan Jokowi, Syahganda Nainggolan: Setara BMW Mewah tapi Onderdil Tua
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line