Suara.com - Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan menilai bahwa terdapat kesalahan pemilihan kabinet dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, kesalahan itu karena Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang memaksakan beberapa mantan anggota kabinetnya untuk masuk lagi ke dalam kabinet Prabowo.
Syahganda menjelaskan hal ini dapat memperlambat kinerja dari pemerintahan Prabowo. Ia menambahkan, jika Prabowo diibaratkan seperti mobil BMW mewah tetapi onderdilnya tua.
"Sehingga dia cassing-nya bagus, tapi sebenarnya susah bergerak, ini karena salah desain, bagaimana dia (Prabowo) mau kencang kalau kabinetnya adalah kabinet (Jokowi) yang selama ini dia kritik," jelas Syahganda dikutip Suara.com dari kanal Youtube Bambang Widjojanto, Senin (23/12/2024).
Menurutnya, harus sabar dalam melihat pemerintahan Prabowo yang akan melakukan langkah-langkah revolusioner setelah mengonsolidasikan kekuasaan.
"Kalau saya sebagai kritikus, saya mempunyai kesabaran melihat Prabowo karena saya melihat beberapa ide-ide dia berjalan cukup menyejukkan, tapi kami harap awal tahun dia mempercepat gerakannya," ujar Syahganda.
"Gerakan ini tentu untuk membuktikan bahwa mobil BMW onderdilnya juga sama, baru semua gitu lho," tambahnya.
Selain itu, Syahganda menilai cita-cita pertumbuhan ekonomi Prabowo sebesar 8 persen akan sulit karena masih terdapat orang-orang neoliberalisme dalam rezim ekonomi.
"Memang mereka memainkan itu, agar ekonomi stabil dalam orde global, makanya inflasi dikendalikan 2,5 persen, kemudian deflasi (penurunan harga barang), suku bunga kalau ngutang dibuat tinggi, pokoknya tidak ada ide-ide yang strukturalis," jelas Syahganda.
Baca Juga: Sampaikan Maaf ke Publik, PDIP Sedang Cuci Piring Dosa Politik Jokowi
Syahganda juga menyampaikan bahwa implementasi welfare atau kesejahteraan tidak hanya bergantung pada negara. Menurutnya, Prabowo harus bekerja sama dengan berbagai organisasi atau lembaga untuk mencapai efisiensi.
"Jadi, ada teori mix walfare, mix ini kombinasi antara masyarakat dan negara. Nah, kalau dia masuk di mix itu sebenarnya uang 71 atau Rp100 triliun jika bekerja sama dengan Muhammadiyah, NU, serikat buruh, dan lainnya, itu akan menjadi efisien," ujar Syahganda.
Selain itu, Syahganda memberikan pesan kepada Prabowo untuk segera membenahi kabinetnya dengan memilih orang yang lebih pantas khususnya di bidang teknologi.
"Harusnya dia (Prabowo) langsung rombak ini, enggak ada lagi titip-titipan (kabinet), kami masuk zaman industrialisasi bukan hilirisasi, tinggalkanlah era-era Jokowi, masuk ke babak baru, ini kesempatan Prabowo menurut saya," pungkasnya. (Moh Reynaldi Risahondua).
Berita Terkait
-
Amnesti Prabowo Bukan Solusi Kurangi Jumlah Napi Narkoba, LBH: Kalau Ganti Presiden Penjara Penuh Lagi
-
Prabowo Ingin Maafkan Koruptor, Mantan Penyidik KPK: Patut Dicoba
-
Rocky Gerung Sebut Alasan Pemecatan PDIP Bisa Seret Jokowi ke Pengadilan: Artinya Presiden Berbuat Kejahatan, Itu Pidana
-
Soroti Kekalahan RK-Suswono, Rocky Gerung Ketawa Jokowi K.O di Jakarta: Pengaruhnya Sudah Lenyap
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra