Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam langkah Presiden Joe Biden yang baru-baru ini mengubah hukuman mati 37 narapidana federal menjadi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Keputusan ini diumumkan Biden di penghujung masa jabatannya, hanya beberapa minggu sebelum menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Trump, yang bersiap kembali ke Gedung Putih.
“Joe Biden baru saja mengubah hukuman mati bagi 37 pembunuh paling kejam di negara kita,” tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.
“Ketika Anda mendengar apa yang telah mereka lakukan, Anda tidak akan percaya dia melakukan ini. Tidak masuk akal. Keluarga korban sangat terpukul dan tidak percaya hal ini bisa terjadi!” katanya pula.
Biden, yang sebelumnya telah menerapkan moratorium hukuman mati federal, menghadapi tekanan untuk mengambil tindakan lebih jauh sebelum meninggalkan jabatannya pada 20 Januari. Ia menyatakan keputusan ini didasarkan pada hati nurani dan pengalaman untuk mencegah eksekusi kembali dilakukan oleh pemerintahan Trump mendatang.
Namun, Biden memilih untuk tidak mengampuni tiga narapidana yang terlibat dalam kejahatan besar: salah satu pelaku pengeboman Boston Marathon 2013, penembak yang membunuh 11 jemaat Yahudi pada 2018, dan seorang supremasi kulit putih yang menewaskan sembilan jemaat kulit hitam di gereja pada 2015.
Keputusan ini menuai reaksi keras dari Trump, yang berkomitmen untuk menghidupkan kembali hukuman mati jika ia kembali menjabat.
“Saya akan mengarahkan Departemen Kehakiman untuk secara tegas mengejar hukuman mati demi melindungi keluarga dan anak-anak Amerika dari pemerkosa, pembunuh, dan monster yang kejam,” tegas Trump.
“Kita akan kembali menjadi negara dengan hukum dan ketertiban!” ujarnya.
Keputusan kontroversial Biden ini mencakup pengampunan terhadap sembilan narapidana yang dihukum karena membunuh sesama tahanan, empat pelaku pembunuhan dalam perampokan bank, dan satu pelaku yang membunuh seorang sipir penjara. Meski Biden mengecam tindakan para narapidana tersebut sebagai "perbuatan yang sangat tercela," ia mengungkapkan bahwa langkah ini adalah cara untuk menghentikan siklus kekerasan yang mungkin akan dilanjutkan di bawah pemerintahan baru.
Baca Juga: Respon Pernyataan Donald Trump, Ini Alasan Presiden Kolombia Dukung Kemerdekaan Panama
Berita Terkait
-
Respon Pernyataan Donald Trump, Ini Alasan Presiden Kolombia Dukung Kemerdekaan Panama
-
Donald Trump Bongkar Alasan Elon Musk Tak Akan Jadi Presiden AS!
-
Klaim Trump: AS Berhak Ambil Alih Terusan Panama!
-
Vladimir Putin Ingin Bertemu dengan Donald Trump: Kita Harus Akhiri Perang
-
Trump Tegas: Elon Musk Tak Bisa Jadi Presiden AS!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai