Suara.com - Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) menanggapi soal wacana kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2025.
Adapun kenaikan yang perlu dibayarkan jemaah yakni Rp65 juta, naik Rp9 juta, bila dibandingkan pada 2024 hanya Rp57 juta.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan, kenaikan biaya dipengaruhi berbagai faktor. Faktor terbesar yang mempengaruhi kenaikan ongkos haji yakni faktor nilai tukar mata uang.
"Biaya haji ini memang faktornya banyak dan yang paling utama adalah faktor nilai tukar. Saya kira ya dan ini sesuatu yang tidak terelakkan,” kata Yahya, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).
Dalam segi lonjakan harga, lanjut Yahya, saat ini tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Lantaran harga bahan pokok di Saudi Arabia saat ini cukup stabil.
“Sebetulnya perubahan harga tidak terlalu signifikan jadi di sananya, itu harga kira-kira stabil nah yang tidak stabil itu kan nilai tukarnya ini,” katanya.
Berdasarkan rapat kerja antara Kementerian Agama dengan Komisi VII DPR RI, mengusulkan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp93.389.684.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi yang harus dibebankan kepada jemaah, dan pemerintah. Adapun pada tahun 2025, nilai manfaat dari pemerintah sebesar 30 persen, atau senilai Rp28 juta.
Sebelumnya, nilai manfaat yang dari pemerintah senilai 40 persen. Atau senilai Rp37,7 juta.
Baca Juga: Gus Yahya: PBNU Ingin Berkontribusi di Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah
Yahya, yakin pemerintah dengan DPR pasti bakal mengambil kebijakandan menetapkan yang paling meringankan jamaah.
“Kami percaya bahwa pemerintah bersama-sama dengan DPR akan berusaha membuat penetapan yang paling meringankan bagi jamaah,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gus Yahya: PBNU Ingin Berkontribusi di Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah
-
Kemenag Sebut Calon Jemaah Haji yang Meninggal Dunia akan Dapat Ganti Rugi 100 Persen Biaya Perjalanan Haji
-
Nama Jokowi Jadi Finalis Tokoh Paling Korup Versi OCCRP, Gus Yahya: Bagian dari Kampanye Politik
-
Kemenag Ungkap Arab Saudi Akan Batasi Usia Calon Jemaah Haji, Umur di Atas 90 Tahun Dilarang Berangkat
-
Wacana Pemerintah Bakal Terapkan Lagi UN, Gus Yahya Nilai Perlu Ada Integrasi Pendidikan Nasional dengan Internasional
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi