Suara.com - Anies Baswedan ikut menangggapi beredarnya video seorang konten kreator yang diduga meniru serial Squid Game terhadap sejumlah gelandangan di jalanan. Dalam video tersebut, para gelandangan tersebut diminta untuk memilih lotre dengan iming-imingi hadiah uang Rp1 juta dan roti gratis. Namun, kebanyakan gelandangan tidak mendapatkan apa-apa karena lebih memilih lotre ketimbang roti gratis.
Video itu pun lantas membuat Anies ikut berkomentar lewat akun X pribadinya pada Senin (14/1/2025).
Menurut mantan Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024 itu, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dalam video tersebut. Anies juga menganggap video itu bisa memberikan gambaran soal ketimpangan ekonomi yang membuat orang justru memilih sesuatu yang mustahil didapatkannya.
"Video ini memberikan banyak pelajaran yang bisa kita pilih dan ambil. Dari perspektif ekonomi, kita bisa mempertanyakan apakah pilihan yang ditawarkan benar-benar setara dan masuk akal untuk seseorang dalam situasi seperti itu," cuit Anies dikutip Suara.com, Kamis (16/1/2025).
"Dari sisi psikologi dan sosiologi, kita bisa belajar bagaimana ketimpangan memengaruhi cara seseorang berpikir dan membuat keputusan," imbuhnya.
Lewat cuitannya, Anies juga mengutip buku The Broken Ladder karya Keith Payne yang juga pernah diulasnya. Menurutnya, karya Keith Payne membongkar soal cara berpikir seseorang dalam membuat keputusan.
Dalam buku tersebut, lanjutnya, juga mengulas masalah masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan justru lebih banyak mengambil risiko, alih-alih untuk bertahan hidup.
"Ini dibahas secara mendalam dalam buku The Broken Ladder karya Keith Payne, yang pernah saya ulas sebelumnya. Di buku itu Payne menjelaskan teori sensitivitas risiko: orang yang hidup dalam ketimpangan cenderung mengambil lebih banyak risiko," tulisnya.
"Ketidakpastian dan keterbatasan membuat mereka berharap untuk “melompat” beberapa anak tangga sekaligus karena mendaki satu per satu tampak hampir mustahil. Dalam situasi ketimpangan, bias tersebut sangat sulit dihindari, termasuk oleh kita sendiri bila ditempatkan pada situasi yang sama," tambah Anies.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menilai video tersebut juga bisa mengungkap fenomena sosial di masyarakat, terutama masalah kemiskinan yang kini makin pelik.
"Namun, yang paling penting, video ini membuat kita belajar untuk memiliki empati dan mau melihat persoalan secara lebih mendalam. Kemiskinan sering kali merupakan hasil dari masalah struktural yang kompleks," tulisnya.
"Menganggap kemiskinan hanya disebabkan oleh kesalahan atau kebodohan kaum miskin adalah pandangan yang dangkal dan tidak berdasar. Jangan sampai kita terjebak kekeliruan berpikir seperti itu, karena hanya akan membuat kita ikut memperburuk keadaan alih-alih membantu menyelesaikan masalah," imbuhnya.
Cuitan Anies yang menanggapi soal video itu diramaikan netizen dengan beragam komentar. Namun, tanggapan soal video itu kebanyakan dikomentari 'Anak Abah' sebutan pendukung Anies di Pilpres 2024 lalu.
"Orang kaya gini kenapa ga jadi presiden sih ya allah," tulis akun @b*******.
"Setelah membaca ini jadi dapat insight baru. Bismillah insya Alloh presiden 2029," timpal akun @ku******.
Berita Terkait
-
Pengakuan soal Mobil RI 36 Bikin Dongkol, Mahfud MD Sebut Raffi Ahmad Pejabat Tak Jujur: Negara Kok jadi Kampungan
-
Dukung Prabowo Agar Harvey Moeis Divonis 50 Tahun, Mahfud MD: Masa Negara Didikte Cecunguk-cecunguk? Terluka Saya!
-
Kasihani Prabowo, Mahfud MD Sindir Pemerintah Tak Bernyali Bongkar Dalang Pembuat Pagar Laut: Gak Masuk Akal!
-
Bongkar Aib Rudi Valinka, Fedi Nuril ke Menkomdigi: Tolong Tanya Stafsus Anda Apa Pernah Bawa-bawa Emak saat Debat?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!
-
31 Perusahaan Resmi Diselidiki Diduga Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Siapa Jadi Tersangka?
-
Daftar Lengkap Perusahaan yang Disebut Kejagung Jadi Penyebab Banjir di Wilayah Sumatera
-
Demo Korupsi Pertambangan, Mahasiswa Desak KPK Periksa Komisaris PT LAM Lily Salim
-
Kementerian P2MI Raih Peringkat 5 Anugerah Keterbukaan Informasi Publik
-
'Biar Kapok': DPR Desak Polisi Beri Efek Jera ke Youtuber Resbob Penghina Sunda dan Bobotoh
-
Bareskrim Bersiap Umumkan Tersangka Banjir Sumut, Nama Korporasi Mencuat