Suara.com - Pengerjaan fisik tahap pertama Jalan Layang (Flyover) Sitinjau Lauik, jalur utama Padang-Solok, direncanakan mulai Maret 2025. Proyek ini dikebut demi meningkatkan keselamatan dan kelancaran transportasi di jalur nasional yang terkenal ekstrem dan rawan kecelakaan itu.
"Paling cepat pengerjaannya akan dimulai setelah penandatanganan kontrak selesai, yaitu sekitar Maret 2025," ujar Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, Kamis (16/1/2025).
Flyover Sitinjau Lauik juga direncanakan untuk mulai dikerjakan lebih awal dengan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) sebelum Idul Fitri 2025.
Acara ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo.
Jalan Layang Sitinjau Lauik menjadi solusi atas kondisi jalan nasional yang selama ini sering memakan korban jiwa akibat kecelakaan, seperti rem blong, serta ancaman longsor dari perbukitan di sepanjang jalur tersebut, terutama saat musim penghujan.
Selain itu, jalur ini merupakan penghubung utama antara Sumbar dan Provinsi Jambi yang sangat penting bagi distribusi logistik.
Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, pengerjaan proyek ini masih menunggu finalisasi kontrak yang sedang disiapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
"Paling lama kontrak selesai Februari, sehingga awal Maret pengerjaan bisa dimulai," jelas Andre.
Andre Rosiade menambahkan bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik akan memberikan dampak signifikan dalam memperlancar arus kebutuhan logistik dari dan ke Sumatera Barat. Selain itu, infrastruktur ini diharapkan mampu menekan angka kecelakaan di jalur nasional tersebut.
"Kami berharap proyek ini menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan mendukung perekonomian Sumatera Barat," tegasnya.
PT Hutama Karya memastikan bahwa pengerjaan tahap pertama Flyover Sitinjau Lauik akan dimulai dengan dukungan penuh dari pemerintah dan pihak terkait.
Proyek ini menjadi salah satu prioritas untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang mendesak di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). (antara)
Berita Terkait
-
KPK Ungkap Kerugian Negara Akibat Kasus JTTS Mencapai Rp 205,14 Miliar
-
KPK Resmi Tahan 2 Tersangka dari PT Hutama Karya dalam Kasus JTTS
-
Detik-detik Mencekam: Pengendara Honda Beat 'Terjun' dari Flyover Grogol, Kini Tak Sadarkan Diri
-
Pembangunan Flyover Latumenten Segera Dimulai, Bang Kent: Semoga Warga Jakbar Nggak Kemacetan Lagi
-
Permintaan Flyover dan Rusun dari Pemkot Bekasi, Pemprov DKI Masih Lakukan Pendalaman
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
-
Yusril Kunjungi Tahanan Demo di Polda Metro, Temukan Banyak yang Belum Didampingi Pengacara
-
Krisis Politik Nepal Memanas, Militer Turun Tangan
-
Target 5 Tahun MRT Tembus Banten, Pramono Anung: Transportasi Publik Kita Terbaik Kedua di ASEAN
-
Pegiat Media Sosial Pertanyakan Optimisme Purbaya Capai Target Ekonomi 8%
-
Kenapa Anak-anak Ikut Unjuk Rasa? Ini Temuan Menteri Perlindungan Anak