Suara.com - Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) terus dilakukan pemerintah Prabowo Subianto. Hingga saat ini, MBG kurang lebih telah berjalan dua minggu sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025. Meski baru dua pekan, ada saja cerita kurang mengenakkan yang terjadi di lokasi pembagian MBG, terutama di sekolah.
Terbaru, adanya laporan puluhan siswa sekolah dasar di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang diduga mengalami gejala keracunan saat menyantap MBG. Sebanyak 40 anak mengalami mual dan muntah-muntah usai memakan ayam marinasi yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukoharjo.
Menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, keracunan itu terjadi akibat adanya kesalahan teknis pengolahan. Akhirnya, menu ayam itu pun ditarik dan diganti menu lain.
"Menu ayam krispi itu ditarik untuk yang lain dan diganti telur rebus," kata Dadan kepada wartawan, Kamis (16/1/2024).
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga menekankan kalau kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi BGN untuk mengetatkan lagi SOP penyaluran program makan bergizi gratis.
Evaluasi nampak menjadi hal krusial yang perlu dilakukan rutin oleh pemerintah. Tidak hanya pemantauan terkait menu MBG serta penyalurannya, tapi juga evaluasi terkait dampak kesehatan kepada jutaan masyarakat yang menjadi penerima MBG tersebut.
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyarankan agar pemerintah menerima semua masukan yang muncul dari publik.
"Kemudian perlu ada evaluasi setiap 6 bulan atau satu tahun berupa impact evaluation untuk mengukur seberapa besar dampak anggaran terhadap program ini," kata CEO CISDI Diah Satyani Saminarsih kepada suara.com, dihubungi beberapa waktu lalu.
Pelaksanaan MBG yang baru dua pekan, menurut Diah, memang masih terlalu dini untuk diambil kesimpulan apakah program tersebut gagal atau berhasil. Walau demikian, CISDI melihat kalau pemerintah sebenarnya perlu membuat kanal konsultasi publik yang terpadu.
Baca Juga: Puluhan Siswa Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi: Semoga Tak Dibungkam
Tujuannya, untuk mengumpulkan saran, masukan, dan catatan dari masyarakat terkait dengan kendala yang dialami dalam pelaksanaan program ini. Hal lain yang juga krusial, pemerintah diingatkan untuk segera menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan MBG, terutama yang berkaitan dengan standar menu yang disajikan.
"Agar tidak terjadi kesimpangsiuran atau perbedaan kualitas dari menu makanan di satu daerah dengan daerah lainnya," kata Diah.
Pada tahap awal, program MBG baru berjalan di 26 provinsi dengan ada sekitar 200-an Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum. Artinya, ada ratusan variasi makanan di berbagai daerah. Menurut Diah, dengan luasnya cakupan tersebut dibutuhkan juga detail-detail operasional yang lebih teknis untuk meminimalisir kejadian buruk di lapangan.
Berita Terkait
-
Puluhan Siswa Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi: Semoga Tak Dibungkam
-
Heboh! Siswa SD Keracunan Massal Akibat Program Makan Bergizi Gratis
-
Spanduk Selamat Datang Jokowi di Hari Desa 2025 Jadi Sorotan, Prabowo Dianggap Tak Punya Wibawa
-
Kekayaan Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD Usulkan Zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta TV Putar Ganyang Fufufafa Setiap Jam 6 Pagi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik