Nama lainnya yang diungkapkan oleh Ghufroni, Arsin. Seorang Kepala Desa Kohod, Pakuaji Tangerang. Ghufroni menyebut di medsos Arsin terlihat sedang menyuruh atau mengatur pekerja yang menyiapkan bambu-bambu yang diduga untuk dilakukan pemagaran.
“Saya kira Arsin perlu diminta keterangan untuk menjelaskan apakah benar video yang beredar itu,” ujartnya.
Nama lainnya, yakni Sandi Marta Praja, seorang pemuda yang mengatakan bahwa pemagaran bambu ini adalah swadaya masyarakat, kemudian dalam rangka mencegah abrasi.
“Tapi kami yakin Sandi bukan pelaku utama. Dia hanyalah orang yang disuruh, yang dijadikan semacam tameng atau pasang badan untuk menutupi pelaku yang sesungguhnya,” ungkapnya.
“Tapi paling tidak keterangan Sandi sangat diperlukan untuk mengungkap siapa yang menyuruh, yang meminta kamu untuk menyampaikan ke media soal bahwa pagar bambu ini adalah swadaya masyarakat,” tambahnya.
Di awal video, kata Ghufroni, ada video yang menunjukan seorang pekerja yang mengakui jika bambu-bambu tersebut berasal dari Agung Sedayu Group.
“Jadi terkonfirmasi bahwa pagar bambu ini tidak misterius, tapi jelas ada. Ada pekerjanya, ada yang membiayai. Jadi PT Agung Sedayu sebagai badan hukum, saya kira perlu dimintai keterangan oleh Bareskrim Polri,” ucapnya.
Nama terakhir yang disebutkan oleh Ghufroni merupakan Tarsin. Saat viral di media sosial, Tarsin mengaku sebagai nelayan yang saat itu mengaku pemasangan pagar laut diperuntukan budidaya kerang.
“Tarsin yang kalau tidak salah dia juga mengaku sebagai nelayan. Dia sama satu geng dengan Sandi. Dia menjelaskan bahwa pagar bambu ini dalam rangka untuk budidaya kerang. Jadi nanti kita cek Tarsin benar keterangannya demikian,” katanya.
Baca Juga: Usai Pagar Laut Dibongkar, Pemerintah Mau Ngapain? Pakar: Solusi Jangka Panjang Harus Jelas
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!