Suara.com - Israel menyatakan tidak akan melanjutkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza tanpa menerima daftar 33 sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas, demikian disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu (18/1).
“Kami tidak akan melanjutkan kesepakatan hingga kami menerima daftar sandera yang akan dibebaskan, seperti yang disepakati. Israel tidak akan menoleransi pelanggaran kesepakatan. Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan Hamas,” ujar Netanyahu dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan rapat untuk memberikan persetujuan akhir terkait gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata selama enam minggu, pembebasan sandera, pertukaran tahanan, serta akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Meski perjanjian telah disetujui oleh kabinet Israel pada Jumat dini hari, serangan udara Israel di Gaza masih berlangsung, menewaskan setidaknya 86 orang sehari setelah pengumuman kesepakatan. Di Gaza, duka mendalam dirasakan akibat tewasnya seorang anak terkena serpihan rudal saat bermain di tempat pengungsian.
Sementara itu, sebagian anggota kabinet Israel dari kelompok garis keras menentang gencatan senjata. Di sisi lain, keluarga 98 sandera yang masih ditahan terus mendesak pemerintah mempercepat pelaksanaan kesepakatan.
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan ini berjalan di jalur yang benar. Namun, tantangan masih ada, terutama terkait identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal meredakan konflik yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan dan menewaskan puluhan ribu orang. Jika berhasil, gencatan senjata ini dapat membuka ruang bagi upaya kemanusiaan dan perdamaian di kawasan tersebut.
Berita Terkait
-
Israel Setujui Pembebasan 737 Tahanan Sebagai Bagian Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
-
PBB Sebut 35 Anak Palestina Tewas Tiap Hari Akibat Agresi Israel di Gaza
-
Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Minggu Pagi
-
Kesepakatan Tercapai! Proses Pembebasan Sandera Gaza Dimulai, Ini Waktunya
-
Tok! Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata Gaza, 3 Menteri Melawan, Siapa Saja?
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum