Suara.com - Militer Israel pada Kamis menyatakan telah menewaskan dua militan Palestina di dekat kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Serangan tersebut berlangsung di tengah operasi besar-besaran di wilayah tersebut, dengan tuduhan bahwa kedua militan bertanggung jawab atas pembunuhan tiga warga Israel.
Dalam pernyataannya, militer menyebut kedua militan ditemukan bersembunyi di sebuah rumah di desa Burqin.
"Setelah baku tembak, mereka disingkirkan oleh pasukan," kata militer.
Militer juga menyebut seorang tentara mengalami luka dalam peristiwa tersebut.
Militer mengidentifikasi korban tewas sebagai Mohammed Nazzal dan Qutaiba Shalabi, yang dituduh berafiliasi dengan Jihad Islam serta bertanggung jawab atas serangan penembakan terhadap sebuah bus Israel pada awal Januari.
Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Ramallah menyampaikan bahwa pihak Israel telah memberitahukan kematian Nazzal (25 tahun) dan Shalabi (30 tahun).
"Mayat-mayat itu ditahan" oleh tentara, ujar kementerian dalam sebuah pernyataan.
Pada 6 Januari, tiga warga Israel tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan di dekat desa Al-Funduq, Tepi Barat.
Baca Juga: Operasi Besar-besaran, Ratusan Imigran Ilegal Ditangkap di AS
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, saat itu memerintahkan militer untuk bertindak dengan kekerasan dalam menemukan para pelaku, sambil bersumpah bahwa siapa pun yang mendukung pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang Yahudi akan membayar harga yang mahal.
Malam setelah serangan tersebut, terjadi beberapa konfrontasi dengan para pemukim di wilayah Tepi Barat, termasuk di desa Hajja. Wali kota Hajja menyampaikan bahwa desa tersebut diserang.
Kekerasan terus meningkat di Tepi Barat sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 850 warga Palestina telah tewas oleh pasukan atau pemukim Israel di Tepi Barat.
Dalam periode yang sama, sedikitnya 29 warga Israel, termasuk tentara, juga tewas akibat serangan Palestina atau operasi militer Israel, berdasarkan data resmi Israel.
Berita Terkait
-
Operasi Besar-besaran, Ratusan Imigran Ilegal Ditangkap di AS
-
Kebakaran Hughes Menyebar Kilat di Castaic AS, Lebih dari 500 Hektar Lahan Hangus dalam Waktu Singkat
-
China Siap Perkuat Kerja Sama BRICS di Tengah Ancaman Tarif Trump
-
Anis Matta: Indonesia Tolak Relokasi Warga Palestina dari Gaza
-
Israel Abaikan Hukum Internasional, Serangan Jenin Berlanjut Pasca Putusan Mahkamah Internasional
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra