Suara.com - Hamas menyerahkan tiga warga Israel dan lima sandera asal Thailand pada Kamis (30/1), namun Israel menunda pembebasan tahanan Palestina setelah terjadi kekacauan di titik penyerahan. Kerumunan besar mengerumuni para tawanan, menciptakan situasi yang tegang.
Salah satu sandera Israel, Arbel Yehud (29), yang diculik dari Kibbutz Nir Oz dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, tampak ketakutan dan kesulitan berjalan di tengah kerumunan yang berdesakan saat militan bersenjata menyerahkannya kepada Palang Merah di Khan Younis.
Sandera Israel lainnya, Gadi Moses (80), juga dibebaskan bersama lima warga Thailand yang sebelumnya bekerja di pertanian Israel dekat Gaza. Momen pembebasan tersebut disaksikan dengan cemas oleh keluarga para sandera, termasuk Wiwwaro Sriaoun (53), ibu salah satu warga Thailand, yang berharap segera bertemu kembali dengan anaknya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam situasi penyerahan yang kacau dan memperingatkan ancaman bagi siapa pun yang membahayakan sandera. Ia juga meminta para mediator memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina
Sebanyak 110 tahanan Palestina semula dijadwalkan untuk dibebaskan pada Kamis sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Namun, seorang pejabat Israel menyatakan bahwa bus yang membawa para tahanan diperintahkan kembali ke penjara sebagai respons terhadap insiden kekacauan di Khan Younis.
Sementara itu, di Jabalia, tentara wanita Israel, Agam Berger, yang ditahan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, diserahkan ke Palang Merah. Keluarganya menyatakan bahwa mereka kini dapat memulai proses pemulihan, meskipun masih berharap semua sandera bisa kembali ke rumah.
Sebuah video yang dirilis oleh kantor Netanyahu memperlihatkan Berger menangis dan tersenyum sambil duduk di pangkuan ibunya. Netanyahu sendiri menghadapi kritik atas kegagalannya mengamankan kesepakatan penyanderaan lebih awal setelah serangan mengejutkan Hamas.
Pembangkangan Hamas dan Dampak Konflik
Hamas tetap memiliki kehadiran kuat di Gaza meskipun telah dibombardir oleh Israel selama lebih dari 15 bulan. Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyatakan bahwa kematian para pemimpin Hamas hanya membuat kelompok tersebut semakin kuat dan teguh dalam perjuangannya.
Pembebasan sandera di Khan Younis berlangsung di dekat reruntuhan rumah Yahya Al-Sinwar, pemimpin Hamas yang dibunuh dalam serangan Israel. Sementara itu, tahanan Palestina yang akan dibebaskan mencakup 30 anak di bawah umur serta anggota kelompok Palestina yang dihukum atas serangan mematikan di Israel.
Baca Juga: Mesir Tolak Usulan Trump untuk Pemindahan Warga Palestina
Di Tel Aviv, warga Israel berkumpul di Lapangan Sandera untuk menyaksikan pembebasan para tawanan melalui layar raksasa. Beberapa di antara mereka bersorak saat utusan Timur Tengah Presiden AS, Donald Trump, Steve Witkoff, tiba sebagai bentuk apresiasi atas perannya dalam perundingan gencatan senjata.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 sandera, respons militer Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina. Gaza, yang dihuni 2,3 juta orang, kini menghadapi krisis kemanusiaan akut dengan kekurangan obat-obatan, bahan bakar, dan pangan.
Hingga kini, Israel masih mencatat 82 tawanan di Gaza, dengan sekitar 30 di antaranya dinyatakan tewas. Sementara itu, pasukan Israel terus meningkatkan operasi di Tepi Barat, menargetkan kelompok militan Palestina.
Berita Terkait
-
Mesir Tolak Usulan Trump untuk Pemindahan Warga Palestina
-
Israel Umumkan Pembebasan 5 Sandera Warga Thailand dalam Gencatan Senjata Gaza
-
Pulang ke Puing: Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza Setelah 15 Bulan Mengungsi
-
Gencatan Senjata Gaza Tahap 3: Pembebasan 110 Tahanan Palestina dan Sandera Israel
-
Gaza 'Lokasi Pembongkaran'? Raja Yordania Bela Hak Palestina di Tengah Krisis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian