Suara.com - Pada hari Jumat, penyelam terus mencari jasad-jasad korban dari kecelakaan pesawat mematikan yang terjadi di Washington.
Kecelakaan ini melibatkan pesawat penumpang yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS, menewaskan setidaknya 41 orang.
Operasi penyelamatan berlanjut di Sungai Potomac, dengan harapan dapat menyelamatkan 26 korban lainnya.
Tim penyelamat bekerja keras untuk mengangkat sisa pesawat dari sungai dan melanjutkan pencarian jika diperlukan.
Sementara itu, penyelidikan yang baru dimulai menemukan kotak hitam helikopter, yang memungkinkan penyelidik untuk memperoleh data penting tentang kejadian tersebut.
Pejabat dari NTSB berharap dapat mengungkapkan penyebab tabrakan tersebut dalam laporan pendahuluan dalam waktu 30 hari.
Namun, meski penyelidikan masih berlangsung, komentar politik dari Presiden Donald Trump langsung muncul.
Trump mengklaim tanpa bukti bahwa helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi dan menyalahkan kebijakan DEI (Inisiatif Kesetaraan dan Inklusi) di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden dan Barack Obama atas pemilihan staf yang tidak kompeten.
Hal ini memicu kecaman, termasuk dari Chesley Sullenberger, pilot yang terkenal karena mendaratkan pesawat di Sungai Hudson, yang menyebut pernyataan Trump "jijik".
Baca Juga: TREASURE Umumkan Jadwal Tur Amerika Serikat Pertama Bertajuk Special Moment
Sementara penyelidik berfokus pada analisis teknis, seperti penggunaan kacamata penglihatan malam oleh awak helikopter, ada spekulasi bahwa pengontrol lalu lintas udara bandara kekurangan staf pada saat kejadian, yang dapat memperburuk keadaan.
Investigasi ini, yang diharapkan memakan waktu lebih dari setahun, dihadapkan pada tekanan politik yang semakin meningkat.
Kecelakaan ini merupakan yang paling mematikan di AS dalam hampir seperempat abad, menandai tragedi besar pertama sejak 2009, dan menambah daftar panjang korban terkenal, termasuk atlet dan pelatih skate AS serta pasangan Rusia Evgenia Shishkova dan Vadim Naumov.
Berita Terkait
-
TREASURE Umumkan Jadwal Tur Amerika Serikat Pertama Bertajuk Special Moment
-
Aksi Pasang Bendera AS Terbalik Bikin Rage Against The Machine Dikurung Secret Service
-
Pendiri Telegram Bahas DeepSeek: Sistem Pendidikan China Ungguli Amerika Serikat
-
Saksi Mata Ungkap Detik-detik Jatuhnya Pesawat American Airlines: Seperti Suasana Perang!
-
Atlet Top Seluncur Es Jadi Korban Kecelakaan Pesawat di Washington DC
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner