Suara.com - Presiden ke-7, Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka disebut menggunakan clown theory atau teori badut untuk bisa meraih simpatik masyarakat. Pernyataan itu disampaikan Pakar Telematika, Roy Suryo dalam siniar yang tayang di akun Youtube, Abraham Samad SPEAK UP pada Minggu (2/2/2025).
Teori badut itu yang diucapkan Roy Suryo menanggapi aktivitas Jokowi setelah lengser dari jabatan sebagai presiden.
Belakangan, memang Jokowi menjadi sorotan publik karena kediamannya di Solo, Jawa Tengah bak menjadi destinasi wisata karena banyaknya warga yang mendatangi. Selain itu, Jokowi juga sempat mengikuti touring motor gede (moge) dengan menggunakan sepeda motor hasil modifikasi saat masih menjabat sebagai presiden.
"Nah gitu ya jadi dia terus menggunakan istilah itu jadi teori badut, jadi clown theory. Dia membuat orang perhatian, perkara ketawa atau tidak ketawa. Yang penting ada di panggung, yang penting mendapatkan tepuk tangan, yang penting jadi pusat perhatian," ujar Roy Suryo dikutip Suara.com, Senin (3/2/2025).
Selain Jokowi, Roy Suryo juga menyebut jika Gibran yang kini mejadi wakil presiden (Wapres) juga menggunakan teori badut seperti ayahnya. Penilaian itu disampaikan Roy Suryo menanggapi unggahan Gibran di media sosialnya. Menurutnya, postingan Gibran tak mencerminkan dirinya sebagai wapres.
"Sekarang kalau kita lihat dia punya postingan di sosial medianya itu sama sekali tidak mencerminkan diri dia selaku pejabat negara, ya apalagi orang nomor dua. Dengan gaya-gaya alay, bahasa anak sekarang jadi aneh-aneh, terus tampilannya tuh kasih corat-coret," ujarnya.
"Meskipun itu maksudnya tuh cocok untuk Gen Z tapi Gen Z-Gen Z yang anak-anak alay gitu, bukan yang gen Z anak-anak yang smart berpikir, yang cerdas, intelek , yang kemudian dia berpikir 'Oh ini apa pemimpinku gitu," sambungnya.
Mantan Politisi Partai Demokrat itu juga menyebut jika penggunaan teori badut itu turut digulirkan oleh para pendengung alias buzzer demi Gibran tetap menjadi trending topic di media sosial.
Diketahui, nama Gibran sempat terseret terkait skandal akun Kaskus Fufufafa yang sempat membuat gempar publik karena kontroversial. Pemilik akun Fufufafa juga sempat melempar komentar hinaan kepada Prabowo dan keluarganya.
Baca Juga: Anggaran 17 K/L Tak Kena Pangkas Prabowo: Ada Kemenhan, Polri, KPK, BIN hingga Kejagung!
"Kemudian diterapkan untuk supaya dia tuh terus ada di trending. Jadi kalaupun dia mau dicemooh, dia sih enggak masalah, yang penting trending nama dia dan itu dilakukan oleh si Fufufafa atau oleh ayahnya," ujar Roy.
Terkait soal teori badut yang disebut dipakai Jokowi dan Gibran, Roy Suryo juga menyinggung soal sirkus dalam tulisan yang dibuatnya.
Mantan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga membeberkan maksudnya menyebut sirkus karena memang dulunya digunakan para pemimpin di zaman Romawi untuk menghibur rakyatnya. Menurutnya, cara itu untuk mengalihkan rakyat agar menutupi kesalahan-kesalahan para penguasa.
"Bahkan kalau terus diulang ini kan dalam teori komunikasi disebut sebagai apa namanya post truth. Itu terus diberitakan walaupun bohong, walaupun salah ya. Kalau ini walaupun lucu tapi konyol, orang akhirnya percaya," ujarnya.
"Circus maximus zaman Romawi dulu tujuannya Raja itu kan ingin menghibur rakyat, tapi ini dia sendiri yang hibur gitu loh, rajanya itu turun sendiri 'menghibur' dalam kata kutip," sambung Ro Suryo.
Berita Terkait
-
Anggaran 17 K/L Tak Kena Pangkas Prabowo: Ada Kemenhan, Polri, KPK, BIN hingga Kejagung!
-
Sebut Kunjungan di Solo Settingan, Roy Suryo Sindir Aktivitas Jokowi usai Lengser: Dia Banci Kamera
-
Hina Pegawai Honorer, Netizen Murka Jejak Digital Karyawati PT Timah Bela Harvey Moeis: Erick Thohir Harus Tahu Ini!
-
Blak-blakan Sindir Gibran Malas Membaca, Inayah Wahid: Kenapa Bapak Gak Menjadikan Aku Wapres?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik