Suara.com - Isu global saat ini menjadi perhatian serius bagi Pemimpin Jerman dan Inggris. Kedua negara tersebut belum lama ini melakukan pertemuan untuk mendiskusikan hubungan bilateral.
Tidak hanya itu saja, kedua negara tersebut juga membahas situasi di Timur Tengah, dan menyerukan perlunya menerapkan semua tahap dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kanselir Olaf Scholz mengunjungi Keir Starmer di kediaman Chequers sang perdana menteri Inggris.
Kedua pemimpin membahas kemajuan yang telah dicapai di antara kedua negara dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kemajuan dari penandatanganan Perjanjian Trinity House mengenai pertahanan, dan Rencana Aksi Bersama mengenai migrasi yang tidak teratur.
Scholz dan Starmer menyepakati pentingnya menjaga momentum untuk mencapai kemitraan bilateral yang lebih kuat.
Terkait situasi di Ukraina, Perdana Menteri Inggris menegaskan kembali pentingnya upaya untuk memastikan bahwa Ukraina "dalam posisi sekuat mungkin" dalam beberapa bulan mendatang, sehingga perdamaian dapat dicapai melalui kekuatan.
"Memperbarui Tinjauan Pertahanan Strategis pemerintah, yang akan diterbitkan akhir tahun ini, perdana menteri mengatakan bahwa tinjauan tersebut akan mencakup kejadian-kejadian di Ukraina yang dapat menjadi bahan pembelajaran, dan kebutuhan untuk mengatasi agresi Putin yang sedang berlangsung, serta aktivitas permusuhan di seluruh Eropa," kata pernyataan PM Inggris.
Terkait gencatan senjata di Gaza, para pemimpin tersebut menyambut pembebasan tahanan yang sedang berlangsung dan "menggarisbawahi pentingnya melihat semua fase kesepakatan ini sampai selesai."
"Solusi dua negara yang memastikan Israel yang aman dan terlindungi, bersama dengan Palestina yang layak dan berdaulat merupakan kunci," kata Starmer.
Baca Juga: Mahmoud Abbas Desak DK PBB Hentikan Pembantaian di Jenin, Israel Ledakkan 21 Rumah
Kedua pemimpin juga mendiskusikan kunjungan Starmer ke Dewan Uni Eropa pada Senin, dan "pengaturan ulang" antara Inggris dan Uni Eropa.
Gencatan senjata selama enam pekan yang sedang berlangsung merupakan bagian pertama dari kesepakatan tiga tahap yang dapat mengakhiri secara permanen perang Israel di Gaza.
Perang yang berlangsung selama 15 bulan itu telah menewaskan lebih dari 47 ribu warga Palestina dan menghancurkan wilayah Gaza. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting