"Insiden-insiden ini menyebabkan sekitar 605.257 orang (121.179 rumah tangga) mengungsi," kata laporan IOM.
Serangan hari Senin di Kordofan Selatan dan Darfur juga terjadi di tengah pertempuran yang semakin intensif antara tentara dan RSF di Khartoum, tempat tentara telah maju melawan paramiliter.
Minggu lalu, tentara menghentikan pengepungan markas besarnya di ibu kota dan Korps Sinyal di Khartoum Utara, yang keduanya telah dikepung oleh RSF sejak perang dimulai.
Pada hari Sabtu, sedikitnya 60 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka ketika RSF menembaki pasar yang ramai di Omdurman yang dikuasai tentara, bagian dari Khartoum Raya.
Di seberang Sungai Nil di ibu kota itu sendiri, serangan udara di wilayah yang dikuasai RSF menewaskan dua warga sipil dan melukai puluhan lainnya, kata tim penyelamat.
Kedua pihak yang bertikai telah berulang kali dituduh menargetkan warga sipil dan menembaki daerah permukiman tanpa pandang bulu.
Perang tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, mengungsikan lebih dari 12 juta orang, dan menghancurkan infrastruktur Sudan yang rapuh, yang memaksa sebagian besar fasilitas kesehatan berhenti beroperasi.
Saat tentara Sudan bergerak maju di ibu kota, juru bicara sekretaris jenderal PBB Stephane Dujarric menyatakan kekhawatirannya pada hari Senin atas laporan eksekusi singkat warga sipil di Khartoum Utara, yang diduga dilakukan oleh para pejuang dan milisi yang bersekutu dengan tentara.
"Banyak korban dari insiden ini diduga berasal dari Darfur atau wilayah Kordofan di Sudan," katanya, sambil menyerukan kepada semua pihak untuk menghentikan pertempuran dan berupaya mencapai perdamaian abadi.
Baca Juga: Rusia Tuduh Pasukan Ukraina Bunuh 22 Warga Sipil di Desa yang Diduduki
Wanita, anak-anak, dan pria Sudan "membayar harga atas pertempuran yang terus berlanjut oleh pihak yang bertikai," tambah Dujarric.
Berita Terkait
-
Peduli Nasib Anak-anak Korban Perang Palestina dan Ukraina, Megawati: Mereka Harapan Masa Depan Peradaban Dunia
-
Semangati Anak-anak Korban Perang Palestina dan Ukraina di Roma, Megawati: Be Strong, Be Careful!
-
Trump Picu Perang Dagang, Masa Depan Rupiah Masih Suram
-
Penampakan Pesawat Tempur Rafale yang Baru Saja Dibeli Indonesia
-
Rusia Tuduh Pasukan Ukraina Bunuh 22 Warga Sipil di Desa yang Diduduki
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra