Suara.com - Kelompok Houthi di Yaman, yang didukung Iran dan menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu, mengancam akan melancarkan serangan terhadap Israel jika Tel Aviv terus melakukan serangan ke Jalur Gaza dan tidak menunjukkan komitmen pada kesepakatan gencatan senjata.
Pernyataan ini disampaikan oleh pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa.
"Kami siap untuk segera meningkatkan serangan terhadap musuh Israel jika mereka kembali meningkatkan serangan di Jalur Gaza," ujar al-Houthi.
Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas, kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal Israel serta kapal lainnya di Laut Merah, yang mereka klaim sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Aksi ini telah mengganggu jalur pelayaran global dan menimbulkan kekhawatiran di komunitas internasional terkait keamanan maritim di kawasan tersebut.
Situasi di Gaza semakin tegang setelah Hamas menyatakan akan menghentikan pembebasan sandera Israel, menuduh Tel Aviv melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Merespons situasi ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menginstruksikan militer untuk berada dalam tingkat kesiagaan tertinggi, baik di Gaza maupun untuk pertahanan dalam negeri.
Kelompok Houthi, yang merupakan bagian dari aliansi anti-Israel dan anti-Barat Iran yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, sebelumnya telah meluncurkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel, meskipun jarak antara Yaman dan Israel mencapai ratusan kilometer.
Pernyataan terbaru Houthi ini menambah kompleksitas dinamika konflik di Timur Tengah, di mana berbagai aktor regional semakin terlibat dalam eskalasi ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran.
Baca Juga: Netanyahu Ultimatum Hamas: Bebaskan Sandera atau Perang Gaza Berlanjut!
Berita Terkait
-
Netanyahu Ultimatum Hamas: Bebaskan Sandera atau Perang Gaza Berlanjut!
-
Raja Yordania Tolak Mentah-Mentah Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza
-
Suriah Kecam Rencana Trump Soal Gaza: Kejahatan Serius yang Akan Gagal
-
Kelompok Palestina Sebut Rencana Trump Rebut Gaza Sebagai Ancaman Perang
-
PBB Desak Gencatan Senjata Gaza Dipertahankan, Cegah Tragedi Berulang
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
-
2 Wanita jadi Korban, Kronologi Mengerikan Ledakan Dahsyat di Cengkareng, Regulator Gas Biang Kerok?
-
Terekam CCTV! Detik-detik Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Rumah Hancur, 2 Terluka
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Analis Politik 'Roasting' PSI: Gimmick 'Bapak J' Cuma Tanda Partai Lemah dan Miskin Gagasan
-
Minta Maaf Usai Viral, Legislator Dheninda Chaerunnisa Bantah Cibir Pendemo: Ya Allah, Buat Apa?
-
BGN Sebut Rp10 Ribu Cukup untuk Menu MBG Ayam dan Telur: Presiden Sendiri yang Hitung
-
Suara Ibu Indonesia Minta MBG Disetop: Moratorium dan Evaluasi Total!
-
Isu Panas Ekstrem di Jakarta Tidak Benar, Gubernur Pramono: Cuaca Normal, Tiga Hari ke Depan Hujan
-
Lima Terdakwa Kasus Korupsi Impor Gula Dituntut 4 Tahun Penjara