Suara.com - Elon Musk menyerukan penghapusan total berbagai badan pemerintah federal Amerika Serikat dalam upaya merestrukturisasi kebijakan dan pengeluaran negara. Pernyataan ini disampaikannya pada hari Kamis dalam sesi video call di World Governments Summit di Dubai, Uni Emirat Arab. Musk menyoroti pentingnya perubahan radikal dalam pemerintahan AS, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
"Kita benar-benar memiliki pemerintahan birokrasi, bukan pemerintahan rakyat — demokrasi," ujar Musk.
Ia mengenakan kaus bertuliskan "Dukungan Teknis" dan bercanda bahwa dirinya adalah dukungan teknis Gedung Putih, merujuk pada profilnya di platform sosial X yang dimilikinya.
Musk menegaskan bahwa penghapusan badan-badan pemerintah lebih efektif dibandingkan sekadar mengurangi jumlahnya. "Jika kita tidak mencabut akar-akar rumput liar, maka rumput liar akan mudah tumbuh kembali," tambahnya.
Kendali Baru Musk di Pemerintahan Trump
Keikutsertaan Musk dalam forum tersebut menjadi lebih bermakna setelah ia mendapatkan peran signifikan dalam pemerintahan Trump, termasuk kepemimpinan Departemen Efisiensi Pemerintah. Peran ini memberinya akses terhadap data sensitif dan memungkinkan dilakukannya perubahan struktural, termasuk pemberhentian pejabat karier dan penghapusan lembaga tertentu.
Sebagai bagian dari kebijakan pemerintahan Trump, USAID (Badan Pembangunan Internasional AS) telah dibubarkan. Musk juga mengkritik program National Endowment for Democracy dan mempertanyakan efektivitasnya dalam memajukan demokrasi di dunia.
Pandangan Musk tentang Peran AS di Dunia
Dalam pernyataannya, Musk mengusulkan pendekatan yang lebih isolasionis terhadap kebijakan luar negeri AS.
"Menurut saya, secara umum kita harus membiarkan negara lain mengurus urusan mereka sendiri," katanya.
Ia menyinggung kebijakan AS yang agresif di Timur Tengah dan menilai bahwa di bawah Trump, AS akan lebih fokus pada urusan domestik.
Baca Juga: Elon Musk Umumkan Grok 3 Akan Segera Dirilis, Klaim Lebih Unggul dari ChatGPT
Sementara itu, kebijakan Trump terhadap Palestina dan Jalur Gaza terus menuai kontroversi. Pernyataannya tentang rencana menjadikan Gaza sebagai "Riviera Timur Tengah" setelah pemindahan penduduk Palestina telah memicu reaksi keras di dunia Arab.
Sikap Musk terhadap AI dan Teknologi
Selain membahas restrukturisasi pemerintahan, Musk juga menyinggung isu kecerdasan buatan (AI). Ia mengklaim bahwa chatbot AI terbaru dari X, Grok 3, akan dirilis dalam dua minggu dan menyebutnya sebagai sesuatu yang agak menakutkan. Musk juga mengkritik kepemimpinan Sam Altman di OpenAI, menyamakan organisasi tersebut dengan perusahaan yang awalnya berjanji melindungi lingkungan tetapi justru melakukan eksploitasi.
Dalam bidang transportasi, Musk mengumumkan proyek "Dubai Loop" sebagai bagian dari inisiatif The Boring Company. Proyek ini dirancang untuk mempercepat mobilitas di Dubai melalui sistem terowongan canggih, meskipun rincian lebih lanjut belum diungkapkan.
Pernyataan Musk dalam forum ini menegaskan pengaruhnya yang semakin besar dalam kebijakan pemerintahan AS, serta visinya yang kontroversial dalam merombak struktur birokrasi, kebijakan luar negeri, dan pengembangan teknologi.
Berita Terkait
-
Elon Musk Umumkan Grok 3 Akan Segera Dirilis, Klaim Lebih Unggul dari ChatGPT
-
Arab Saudi Sambut Baik Pembangunan Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina
-
Macron Kecam Rencana Relokasi Warga Palestina yang Diusulkan Donald Trump
-
200.000 Orang Dukung Denmark Beli California, Mickey Mouse Pakai Helm Viking?
-
Peringatan Keras Liga Arab: Rencana Trump soal Gaza Ancam Picu Perang Regional Baru
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Istri Arya Daru Siap Bongkar Kejanggalan Kematian Suami di DPR Hari Ini, Termasuk Temuan Kondom
-
Reklame Israel Jejerkan Prabowo dengan Netanyahu-Trump, Dandhy Laksono: Antek Asing yang Malu-malu
-
Kemensos Kirim Tagana dan Bantuan Darurat untuk Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo
-
Paranoia Kekuasaan dalam Sastra: Ketika Narasi Kiri Menjadi Teror dan Tabu di Era Orde Baru
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu