Suara.com - Kasus dugaan tindak pidana korupsi importasi gula di lingkungan Kementerian Perdagangan memasuki babak baru.
Hal tersebut seiring dengan telah dilimpahkannya berkas perkara penyidikan terhadap tersangka Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dan Charles Sitorus Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat.
Tom Lembong berharap dalam sidang nanti, kebenaran tentang dirinya segera terungkap. Ia berharap pihak Kejaksaan bisa bersikap profesional.
“Tentunya kami mengharapkan profesionalisme dari Kejaksaan,” kata Tom Lembong di Kejari Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025).
“Tentunya tetap saja, kebenaran terungkap. Supaya kebenaran terungkap,” tambanya.
Tom mengaku, proses hukum terhadap dirinya sudah cukup lama lantaran dirinya telah menjalani penahanan selama 3 bulan.
“Jadi saya sudah ditahan 3 bulan. Jadi baut saya sih agak lama ya prosesnya,” ucapnya
Tom Lembong juga berharap jika perkaranya bisa dengan cepat diputus karena jika dihitung dari awal sprindik diterbitkan, hingga saat ini sudah memakan waktu 12 bulan.
“Jadi, rasanya prosesnya agak lama ya. Sprindik terbitnya Oktober 2023, katanya penyidikan sudah berjalan 12 bulan,” pungkasnya.
Baca Juga: Kasus Impor Gula, Kejagung Tahan Dirut PT KTM Ali Sandjaja di Rutan Salemba
Tom Lembong, sebelumnya dijadikan tersangka diduga akibat menyalahkan kewenangnanya sebagai Menteri Perdagangan usai mengizinkan importasi gula meski komoditas gula sedang dalam kondisi surplus.
Saat itu, Tom Lembong dijadikan tersangka bersama Charles Sitorus selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Selanjutnya, usai melakukan pengembangan penyidik kembali menetapkan 9 tersangka lainnya. Kesembilan tersangka tersebut, yakni:
- Tony Wijaya NG alias TWN selaku Direktur Utama PT Angels Products;
- Wisnu Hendraningrat (WN) selaku Presiden Direktur PT Andalan Furnindo
- Hansen Setiawan selaku Direktur Utama PT Sentra Usahatama Jaya;
- Indra Suryaningrat alias IS selaku Direktur Utama PT Medan Sugar Industry;
- Then Surianto Eka Prasetyo alias TSEP selaku Direktur PT Maksar Tene;
- Henrogiarto Antonio Tiwow alias HAT selaku Direktur PT Duta Sugar International;
- Ali Sandjaja Boedidarmo alias ASB selaku Direktur Utama PT Kebun Tebu Mas;
- Hans Falita Hutama alias HFH selaku Direktur Utama PT Berkah Manis Makmur;
- Eka Sapanca alias ES selaku Direktur PT Permata Dunia Sukses Utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil