Suara.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto tak masalah dengan adanya aksi unjuk rasa mahasiswa bertajuk Indonesia Gelap.
"(Prabowo) enggak masalah. Kita kan, mohon maaf ya, kami mewakili pemerintah, saya sendiri mewakili Bapak Presiden," kata Prasteyo ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
"Kami dulu sebelum diberi amanah oleh rakyat untuk memerintah, kita berjuang di jalur politik, ya sudah biasa itu menghadapi yang aspirasi-aspirasi dan kita sangat menghormati," sambungnya.
Ia mengatakan, adanya aspirasi yang disampaikan mahasiswa tersebut pasti diterima dengan tangan terbuka.
"Sekali lagi aspirasi itu kami terima dengan tangan terbuka. Yang penting adalah semangatnya. Semangatnya harus konstruktif. Kritik dari teman-teman media, kita sangat perlu itu. Tapi yang konstruktif. Jangan kritik yang misalnya cenderung tendensinya negatif, cenderung tendensinya membentur-benturkan, energinya negatif, bukan untuk perbaikan," katanya.
Ia lantas mengajak semua elemen mahasiswa untuk rapatkan satu barisan dengan pemerintah. Hal itu dilakukan untuk membangun bangsa.
"Malah mohon maaf adik-adik, please tolong jangan merusak fasilitas-fasilitas. Kita sama-sama pernah seperti adik-adik gitu. Tapi era sudah berubah di tengah konstelasi dunia yang tidak baik-baik saja. Kita harus saling merapatkan barisan. Kita harus mawas diri, kita harus hati-hati betul. Saudara pelajari di beberapa negara satu sama lain saling bentrok dan Kita tidak membutuhkan itu. Untuk membangun bangsa dan negara kita, kita butuh kerjasama. Kita butuh bersatu padu. Bahwa ada perbedaan pemikiran, itu sesuatu yang wajar," katanya.
"Bahwa ada perbedaan pandangan, sesuatu yang wajar. Bahwa ada perbedaan politik, itu pun sesuatu yang wajar. Saya kira begitu ya," sambungnya.
Massa Bakar Ban
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Sahkan Hukuman Mati Koruptor, "Tiga Kader Partai Ini Disikat Pertama"
Sebelumnya aksi mahasiswa bertajuk 'Indonesia Gelap' yang menolak beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai menyengsarakan rakyat semakin memanas pada Senin (17/2/2025). Massa aksi sempat membakar ban dan beberapa poster.
Aksi pembakaran tersebut diiringi dengan berbagai orasi dari para mahasiswa yang menilai banyak sekali kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat.
"Ini bentuk kemarahan kita kawan-kawan. Ayo rapatkan barisan, hanya ada satu kata, lawan," ucap salah satu orator di atas mobil, Senin (17/2).
Aksi yang semakin memanas membuat aparat kepolisian mengimbau agar para orator tidak menyampaikan orasi yang bersifat memprovokasi.
"Kepada teman-teman diimbau untuk tidak memberikan orasi-orasi yang bersifat provokasi, tolong tertib," ujar salah satu aparat di lokasi.
Berita Terkait
-
Sudah Lama Punya KTA, Alasan Ahmad Luthfi Gabung Gerindra: Pertama Dukung di Pilkada Jateng
-
Fedi Nuril Kritik Gestur "Nye..nye..nye" Prabowo Saat Pidato HUT Gerindra
-
Mahasiswa Demo 'Indonesia Gelap' Kritisi MBG, Mensesneg: Tolong Pelajari Lagi Lah Sejarah
-
Bela Prabowo, Mensesneg Prasetyo Hadi Sindir Demo Mahasiswa: Gak Ada Indonesia Gelap!
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan