Suara.com - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Wihaji, meminta jajaran humas agar masif mengampanyekan perubahan nama lembaga tersebut, dari sebelumnya disebut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Diketahui sejak keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 180 dan No. 181/2024 pada 5 November 2024, BKKBN telah berubah nomenklatur menjadi Kemendukbangga.
Wihaji pun meminta jajaran humas internalnya harus bekerja keras lakukan kampanye yang tidak hanya pencitraan.
“Kalau hanya pencitraan saya juga tidak mau. Pure murni apa yang kita kerjakan, kita sampaikan kepada masyarakat bahwa ini Kementerian baru, ini nomenklatur baru, ini program baru, ini pakai cara-cara baru,” pesan Wihaji saat melantik sejumlah pejabat manajerial Kemendukbangga di kantornya, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Kepada inspektorat, Wihaji juga berpesan untuk melakukan pemeriksaan di internal Kemendukbangga yang berkaitan dengan nomenklatur baru agar ada perbaikan. Dia meminta kepada para pegawainya untuk percaya diri terhadap keberadaan Kemendukbangga yang juga hadir dengan simbol-simbol baru.
Pelantikan pejabat manajerial diawal masa kerja juga sengaja dilakukan sebagai langkah cepat transformasi dalam nomenklatur organisasi dan tata kerja baru di Kemendukbangga.
"Dengan nomenklatur baru, harapan saya selalu mengingatkan untuk menciptakan budaya dan cara-cara baru dan segera men-deliver," ucap Wihaji.
Menteri Wihaji melantik satu orang Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, tiga orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, dan Pejabat Administrator di lingkungan Kemendukbangga.
Pejabat yang dilantik tersebut yaitu Victor Hasiholan Siburian sebagai Staf Ahli Bidang Hukum, Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi; Fajar Firdawati sebagai Direktur Pelayanan Keluarga Berencana Wilayah dan Sasaran Khusus; Kombes Pol Sunarto sebagai Kepala Biro Humas dan Informasi Publik; Kombes Pol. Hery Wiyanti sebagai Inspektur Wilayah II; serta Anggi Miharsa Putri sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Pengawasan.
Berita Terkait
-
BKKBN Minta TPK yang Bantu Distribusi MBG Diberikan Insentif
-
Lebih dari 400.000 Pasangan Cerai Sepanjang Tahun 2024, Ghosting Jadi Salah satu Faktor
-
Mengenal Fake Hero: Ingin Terlihat Seperti Pahlawan Padahal Demi Disanjung Doang
-
Temukan Anak Stunting saat Bagikan Makan Bergizi Gratis di Ciracas Jaktim, Begini Kata Wamen BKKBN
-
Jarang Upload Konten saat Jadi Gubernur, Anies Dibandingkan dengan Ridwan Kamil: Kurang Jago Pencitraan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor