Suara.com - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda menyikapi sejumlah langkah pemerintah Indonesia yang dianggap tidak prorakyar sehingga dukungan aksi Indonesia Gelap.
Sekretaris Jenderal PPI Belanda Vadaukas Valubia Laudza menilai sejumlah kebijakan pemerintah justru berpotensi memperburuk kondisi sosial, ekonomi, dan demokrasi di Indonesia.
Vada mengaku memiliki tanggung jawab moral dalam mengawal kebijakan pemerintah yang kian jauh dari kepentingan rakyat.
“Sebagai pelajar Indonesia di Belanda, kita bukan sekadar saksi atas dinamika yang terjadi di Tanah Air, tetapi juga bagian dari komunitas intelektual yang memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal demokrasi, menolak kebijakan yang mengorbankan rakyat, dan memastikan bahwa pembangunan berorientasi pada keadilan sosial,” kata Vada dalam keterangannya dikutip Suara.com, Jumat (21/2/2025).
Untuk Itu, lanjut dia, PPI Belanda mendesak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mengkaji ulang kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai berimplikasi terhadap sektor esensial seperti pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik.
Selain itu, PPI Belanda juga menganggap pengesahan Pasal 60A pada draf revisi UU Minerba yang memungkinkan universitas menerima keuntungan langsung dari hasil pertambangan sebagai upaya sistematis untuk melemahkan independensi kampus.
Dengan begitu, PPI Belanda mendesak DPR RI untuk membatalkan UU Minerba agar tidak menjadi potensi pelemahan independensi perguruan tinggi.
“Tuntutan lainnya adalah untuk mengevaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG), menghentikan pengangkatan pejabat tidak berkompeten dan penggemukan kabinet, menghentikan dan mencopot anggota TNI aktif di jabatan sipil serta menghentikan Program Strategis Nasional (PSN) yang terbukti merugikan masyarakat,” ujar Vada.
Lebih lanjut, kebijakan yang disoroti oleh PPI Belanda ialah soal Danantara sehingga mereka meminta pemerintah mengkaji ulang dan memberikan informasi yang lebih transparan kepada publik.
Baca Juga: Lagu Band Sukatani "Bayar Bayar Bayar" Dilarang Polisi, Ajudan Prabowo Minta Maaf
Terlebih, PPI Belanda menduga adanya konflik kepentingan dalam penyelenggaraan Danantara dan berisiko menciptakan turbulensi ekonomi, menurunkan kepercayaan investor, serta melemahkan stabilitas fiskal bila diterapkan tanpa landasan yang matang.
“Pelajar Indonesia di Belanda juga mengajak seluruh pelajar Indonesia di berbagai belahan dunia untuk turut bersuara atas situasi Indonesia yang dinilai kian ‘gelap’ ini,” tandas Vada.
Berita Terkait
-
Jakarta Memanas, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Kaos Prabowo-Gibran!
-
Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret usai Hasto Ditahan: Sinyal Megawati Tabuh Genderang Perang ke Prabowo?
-
Aksi Indonesia Gelap di Jakarta Ricuh! Massa Serang Polisi Pakai Petasan hingga Bom Molotov
-
Wanti-wanti Massa Aksi Indonesia Gelap, Eks Ketua BEM UI Ungkit Undangan Makan Malam Jokowi: Framing Jahat!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar