Suara.com - Aksi Indonesia Gelap kian masif dan terus bergulir, termasuk di Jakarta. Namun, massa mahasiswa yang menjadi motor penggerak demonstrasi itu kekinian diwanti-wanti agar tidak mudah terbuai lobi-lobi dari pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universita Indonesia (BEM UI), Muhammad Syaeful Mujab lewat unggahan di akun X pribadinya, Jumat (21/2/2025).
Lewat cuitannya, Mujab membeberkan cerita aksi demonstrasi kalangan mahasiswa di era Presiden ke-7 RI, Jokowi yang meredup karena undangan makan malam dari pihak Istana.
Mujab pun turut membagikan artikel salah satu media nasional yang memuat lobi-lobi Jokowi yang mengajak perwakilan pendemo untuk makan malam.
Menurutnya, gerakan mahasiswa yang memprotes kebijakan Jokowi dirusak oleh framing undangan makan malam yang dihadiri perwakilan pimpinan BEM berbagai kampus.
"Kawan-kawan mahasiswa, dulu di awal pemerintahan Jokowi kami-kami juga demo menuntut ini itu ke Presiden Jokowi. Lalu ketua-ketua BEM kami diundang makan malam di istana dan gerakannya jadi hancur dengan framing makan malam itu," tulis Mujab dikutip Suara.com, Jumat.
Terkait demo Indonesia Gelap yang kekinian kian masif, Mujab pun meminta agar kalangan mahasiswa tetap menjaga api perlawanan hingga sederet tuntutan yang disuarakan kepada pemerintahan bisa segera tercapai.
"Jangan ulangi kesalahan ini," tulisnya.
Masih lewat cuitannya, Mujab pun menyarankan agar perwakilan mahasiswa tetap melakukan dialog dengan perwakilan pemerintah secara terbuka.
Baca Juga: Nekat Rusak Fasilitas Umum saat Aksi Indonesia Gelap di Jakarta, Pria Ini Nekat Bawa Kabur CCTV
"Jadi kalau diajak dialog, lakukan di ruang terbuka atau lakukan live streaming. Jangan biarkan istana melakukan framing jahat yang membuat gerakan mahasiswa jadi kecil," cuitnya.
Berita Terkait
-
Nekat Rusak Fasilitas Umum saat Aksi Indonesia Gelap di Jakarta, Pria Ini Nekat Bawa Kabur CCTV
-
Koar-koar Minta Jokowi dan Keluarganya Diperiksa, KPK Tantang Balik Hasto: Silakan Lapor
-
Lagu Band Sukatani "Bayar Bayar Bayar" Dilarang Polisi, Ajudan Prabowo Minta Maaf
-
Bela Band Punk Sukatani, Ananda Badudu: Yang Ngejek Mereka Pasti Belum Tau Rasanya Ditangkap Polisi
-
Menggema usai Band Sukatani Dibredel, "Bayar Polisi" Trending di X: Kok Takut Sama Lagu, Cemen!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya