Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dipimpin Menteri Abdul Mu'ti membela vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel yang diduga dipecat buntut lagu 'Bayar Bayar Bayar'.
Ketua Umum FSGI Fahmi Hatib menilai pemecatan atau pemaksaan terhadap Citra untuk mengundurkan diri adalah bentuk kesewenang-wenangan. Sebab guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya oleh konstitusi untuk dapat berekspresi, berpendapat dan berkarya.
"FSGI meminta Kemendikdasmen dan dinas pendidikan setempat untuk melakukan pembelaan terhadap Citra," kata Fahmi kepada wartawan, Sabtu (22/2/2025).
Berdasar informasi yang diterima FSGI, Citra merupakan guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Dia diduga dipecat atau dipaksa mengundurkan serta dihapus dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada 13 Februari 2025.
"FSGI mengecam pemecatan tersebut dan menyerukan dukungan bagi pengembalian hak-hak Citra sebagai guru. Apalagi jika tugasnya sebagai guru dijalankan dengan baik dan profesional, sementara aktivitasnya berkarya sama sekali tidak mengganggu kinerja," jelas Fahmi.
Diintimidasi Polisi
Citra dan Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy personel duo post-punk/new wave Sukatani asal Purbalingga, Jawa Tengah itu diduga diintimidasi polisi sehingga menarik lagu 'Bayar Bayar Bayar' dari seluruh layanan musik digital.
Mereka juga ditengarai ditekan agar menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Kapolri dan institusi Polri lewat akun Instagram @sukatani.band pada, Kamis, 20 Februari 2025.
Dua sumber Suara.com, Al dan Citra awalnya dihampiri anggota polisi dari Polda Jawa Tengah. Peristiwa tersebut terjadi di Banyuwangi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari Bali menuju Purbalingga pada Kamis (20/2).
Baca Juga: Jika Ngaku Tak Antikritik, Kapolri Ditantang Sanksi Tegas Polisi Peneror Band Sukatani
Al dan Citra kemudian dibawa ke salah satu kantor kepolisian di Banyuwangi. Di sana keduanya diduga mendapat intimidasi, sehingga akhirnya membuat video pernyataan tersebut.
Adapun lagu “Bayar Bayar Bayar” merupakan satu dari delapan lagu dalam album Gelap Gempita yang dirilis Sukatani pada tahun 2023. Lirik lagu tersebut berisi kritikan terhadap kepolisian. Seperti 'mau bikin SIM bayar polisi' dan 'mau jadi polisi bayar polisi'.
Pada Jumat, 21 Februari 2025 Divisi Propam Polri memgklaim telah memeriksa empat anggota Ditressiber Polda Jawa Tengah yang diduga melakukan intimidasi terhadap Sukatani. Namun hingga kekinian hasil dari pemeriksaan tersebut belum disampaikan.
Lewat akun X resminya, @DivPropam, Divisi Propam Polri hanya menegaskan, pemeriksaan itu dilakukan sebagai wujud Polri tidak anti kritik dan menerima segala masukan sebagai evaluasi. Divisi Propam Polri juga mengklaim menjamin keamanan dan perlindungan terhadap Citra dan Al.
Tag
Berita Terkait
-
Jika Ngaku Tak Antikritik, Kapolri Ditantang Sanksi Tegas Polisi Peneror Band Sukatani
-
Intimidasi Band Sukatani: Padahal Kebebasan Berekspresi Dilindungi Konstitusi, Polisi Dicap Pembungkam Seni
-
Bela Band Sukatani Korban Intimidasi, Senator Jateng Sentil Polri Pakai Quotes Gus Dur: Gitu Aja Kok Repot!
-
Jakarta Memanas, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Kaos Prabowo-Gibran!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam