Suara.com - Polemik instruksi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kepala daerah menunda mengikuti retreat di Akmil Magelang berakhir. Seluruh kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan, Senin (24/2), resmi mengikuti pembekalan yang digelar Kementerian Dalam Negeri tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang ditunjuk sebagai juru koordinasi dengan Ketua Umum Megawati dan Kemendagri menyatakan 17 kepala daerah mulai hari ini mengikuti retreat. Keputusan ini merupakan hasil komunikasi dengan Ketua Umum dan DPP PDIP.
"Saya, Gubernur Jakarta bersama dengan Pak Wali Kota Yogyakarta dan juga ada
17 kepala daerah lainnya yang bersama-sama dengan kami hari ini, kami memulai ikut retreat," kata Pramono.
Langkah ini merupakan keputusan bersama kepala daerah dengan mempertimbangkan arahan Ketua Umum untuk menunda menghadiri retreat.
"Kenapa hari ini, tentunya tidak perlu dijeaskan. Apapun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati dan DPP partai," ujarnya.
Meki demikian Pramono enggan membahas isi surat instruksi menunda mengikuti retreat yang sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum. "Sepenuhnya (kewenangan) Ibu Mega dan DPP Partai. Kami komunikasi dengan seluruh DPP," kata dia.
Setelah terlambat mengikuti rangkaian pelatihan hingga hari ini, para kepala daerah kata Pramono, siap bertanggung jawab atas konsekuensi yang harus diambil.
"Maka ya sudah kita semua mengikuti retreat secara baik-baik. Dan tentunya kita bertanggung jawab terhadap apa yang kami ambil," kata dia.
Pramono menjelaskan kehadiran mereka dalam retreat menunjukkan komunikasi Ketua Umum PDIP dengan pemerintah baik-baik saja. Jika dalam perjalanannya terdapat polemik, dia menganggapnya sebagai bagian dari proses politik.
Baca Juga: Akhirnya Hadiri Retret, Pramono Tiba di Magelang Bareng 17 Kepala Daerah PDIP: Sudah Izin Bu Mega
"Saya terus menerus berkomunikasi dengan Mendagri dan para menteri yang lain. Kalau sudah sampai disini kan komunikasi bai-baik saja. Bahwa ada hal yang perlu dipersiapkan, inilah bagian proses politik yang harus ditangani bersama. Alhamdulillah ini selesai sekarang," ucap Pramono.
Sementara itu Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, mengaku tidak khawatir jika penundaan kehadiran mereka akan mempengaruhi penilaian Kemendagri. Tersiar kabar jika peserta tidak memenuhi 90 persen kehadiran, dinyatakan tidak lulus pebekalan.
"Inikan bukan sekolah," kata Masinton sambil tertawa.
Dia merasa cukup jika konsekuensi dari penundaan mengikuti pembakalan kepala daerah hanya mendapat sertifikat keikutsertaan. "Ya cukup itu saja menurut saya. Karena urusan mengurus masyarakat kan bukan dilihat dari keluusan. Syarat kelulusan secara formal sudah ada di KPU," katanya
Terkait materi pembekalan yang terlewat, Masinton menyebut bisa mempelajari materinya secara mandiri. "Bahan-bahannya kan sudah dikirimkan ke kita dan kita bisa dalami. Baca-baca."
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
PDIP Tengah Kecewa, Politik 'Nasi Goreng' Megawati-Prabowo Diprediksi Sulit Terwujud
-
Megawati Tugasi Ahmad Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir PDIP
-
Baru Ikut Retreat Prabowo Hari Keempat, Pramono ke Mendagri Tito: Terima Kasih Atas Kesabarannya
-
Kepala Daerah PDIP Disebut Bakal Hadir di Retret Hari Ini Meski Megawati Belum Cabut Instruksinya
-
Akhirnya Hadiri Retret, Pramono Tiba di Magelang Bareng 17 Kepala Daerah PDIP: Sudah Izin Bu Mega
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
-
Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
-
Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
-
Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
-
Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
-
Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
-
Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!