Suara.com - Bulan suci Ramadan menjadi momen baik bagi umat muslim untuk perbanyak ibadah. Namun, bagi sebagian masyarakat yang memiliki gangguan kesehatan paru dan pernapasan, puasa bisa menjadi tantangan tersendiri.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, membagikan empat pesan penting agar penderita penyakit paru seperti asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis kronik, emfisema, atau infeksi paru dapat menjalani puasa dengan aman dan nyaman.
1. Perhatikan Asupan Gizi untuk Kesehatan Paru
Menjaga pola makan yang seimbang sangat penting, terutama dalam hal hidrasi. Prof. Tjandra menyarankan agar saat berbuka puasa, konsumsi air dalam jumlah cukup yang harus menjadi prioritas karena rehidrasi membantu mengurangi kekentalan lendir di saluran napas.
"Ini penting bagi kesehatan paru karena kekentalan mukus di dalam saluran napas akan berhubungan dengan tingkat dehidrasi atau rehidrasi tubuh kita. Sebaiknya dihindari minuman bersoda atau minuman aditif lain," saran Tjandra dalam keterangannya, dikutip Minggu (2/3/2025).
Makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa sebaiknya pilih makanan rendah lemak serta mengandung gula alami. Makanan dalam bentuk sup juga dianjurkan serta tentu buah dan berbagai jenis kurma.
Sementara itu, untuk sahur, makanan yang mengandung karbohidrat berserat tinggi seperti nasi merah, roti gandum, atau makanan wholegrain lebih dianjurkan karena dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga energi sepanjang hari.
2. Aktivitas Fisik Tetap Penting
Meskipun saat berpuasa energi tubuh terbatas, Tjandra menekankan pentingnya tetap bergerak sesuai kemampuan.
Baca Juga: Tantangan Kesehatan Indonesia: Pencegahan dan Terapi untuk Penyintas TB dan Penyakit Paru Kronis
"Aktifitas fisik sesuai kemampuan kita dan ini akan sangat bermanfaat bagi kesehatan paru. Khusus mereka dengan kondisi paru tertentu maka dapat dilakukan tehnik tertentu seperti aerobik bertahap," kata Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
3. Konsumsi Obat dengan Pola yang Tepat
Bagi pengidap penyakit paru yang harus mengonsumsi obat, Prof. Tjandra mengingatkan agar tetap mengikuti aturan dokter dan menyesuaikan jadwal minum obat dengan pola puasa.
“Jika obat harus diminum tiga kali sehari, bisa diatur saat berbuka, sebelum tidur setelah tarawih, dan saat sahur. Jika dua kali sehari, cukup saat berbuka dan sahur,” jelasnya.
Terkait penggunaan inhaler, yang sering dipertanyakan apakah membatalkan puasa atau tidak, ia menyarankan untuk memilih jenis kerja panjang atau long-acting yang bisa digunakan setelah berbuka dan sebelum sahur. Sedangkan bagi pasien yang membutuhkan oksigen, jika penggunaannya hanya sesekali dan dalam kondisi terkontrol, maka masih bisa ditoleransi.
Namun, jika sudah dalam kondisi parah dan memerlukan oksigen intensif, perlu pertimbangan lebih lanjut terkait kewajiban berpuasa.
4. Momentum untuk Berhenti Merokok
Bagi perokok, puasa bisa menjadi kesempatan emas untuk berhenti merokok. Karena waktu puasa di Indonesia yang selama 14 jam telah berhasil tidak merokok.
“Marilah gunakan momentum yang baik ini untuk tetap terus tidak merokok di sore dan malam hari, dan juga nanti sesudah Iedul Fitri, sehingga bulan puasa tahun ini menjadi saat berharga bagi kesehatan para perokok karena berhasil berhenti merokok sepenuhnya," pesannya.
Berita Terkait
-
Jadwal Buka Puasa Medan dan Sekitarnya, Minggu 2 Maret 2025
-
3 Cara Download Alarm Sahur Mimi Peri
-
Zaskia Adya Mecca Ungkap Proses Persiapan Buka Puasa di Masjidil Aqsa, Makanan Dikirim Diam-Diam Tengah Malam
-
Acara Buka Puasa Megah PIK 2 Ramadan Under The Dome Bakal Digelar, Ada Apa Saja?
-
Kolaborasi Spesial Ramadan: The Peoples Cafe & Lord Adi Hadirkan 5 Menu Istimewa
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!
-
Menkeu Purbaya: 10 Bulan Pemerintah Prabowo Kesejahteraan Rakyat Naik, Kemiskinan Turun Drastis
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!