Suara.com - Taiwan mendeteksi 11 balon China di dekat pulau itu dalam catatan satu hari, kata kementerian pertahanan pada hari Jumat.
Balon-balon itu terlihat bersama dengan lima pesawat China dan enam kapal perang dalam 24 jam hingga pukul 6:00 pagi (2200 GMT pada hari Kamis), kata kementerian itu dalam laporan hariannya.
Itu adalah jumlah balon tertinggi yang tercatat, kata kementerian itu, yang mulai merilis data penampakan balon secara berkala sejak Desember 2023.
"Berdasarkan analisis lintasan, sebagian besar balon di sekitar Selat Taiwan digunakan untuk keperluan pengukuran meteorologi," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Penempatan (balon) berskala besar, terencana, dan intensif telah menyebabkan potensi bahaya bagi keselamatan penerbangan".
China bersikeras bahwa Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian dari wilayahnya dan telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.
Beijing telah meningkatkan penempatan jet tempur dan kapal angkatan laut di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir untuk menekan klaim kedaulatannya, yang ditolak Taipei.
Lonjakan balon terjadi setelah Taiwan mencatat 45 pesawat China di dekat pulau itu dalam kurun waktu 24 jam minggu lalu, yang merupakan jumlah tertinggi tahun ini.
Pada minggu yang sama, Taipei juga mengecam China karena menggelar latihan "tembak-tembakan langsung" di lepas pantai selatan pulau itu.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Drama China Kolosal yang Dibintangi Maggie Huang
Beijing membalas, menuduh Taiwan "hanya mengoceh" atas apa yang disebutnya "latihan rutin".
Komandan militer AS di Indo-Pasifik mengatakan pada forum pertahanan bulan lalu bahwa frekuensi latihan China dapat digunakan untuk menutupi serangan yang sebenarnya.
Menanggapi komentar tersebut, Kementerian Pertahanan China menegaskan kembali bahwa Beijing tidak akan menghentikan penggunaan kekuatan untuk mencapai penyatuan.
Taiwan berpotensi menjadi titik api perang antara China dan Amerika Serikat, yang merupakan pendukung terpenting dan pemasok senjata terbesar bagi pulau itu.
Sementara Amerika Serikat secara hukum terikat untuk menyediakan senjata bagi Taiwan -- yang ditentang Beijing -- Washington telah lama mempertahankan "ambiguitas strategis" terkait apakah akan mengerahkan militernya untuk mempertahankannya dari serangan Tiongkok.
Meskipun Kongres AS telah lama mendukung Taiwan, ada kekhawatiran bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin tidak menganggap pulau itu layak dipertahankan jika Tiongkok menyerang.
Berita Terkait
-
Detik-detik Menegangkan Penyusup Bawa Senapan di Pesawat 610 Jetstar, Ini yang Dilakukan Penumpang
-
Mulai 15 Maret, Penerbangan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta Pindah dari Terminal 3 ke 1C
-
Darren Wang Kembali Bebas dengan Jaminan Rp2,4 M atas Kasus Penyerangan
-
Dibintangi Yu Xin Tian, Ini Sinopsis Drama China 'Bound at First Sight'
-
4 Rekomendasi Drama China Kolosal yang Dibintangi Maggie Huang
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Ketua MPU Aceh Beri Apresiasi atas Dedikasi dan Kerja Keras Petugas PLN di Lapangan
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!